Cegah Penipuan, REI Jawa Timur Susun Skema Perumahan Syariah

Penandatanganan MoU antara DPD REI Jawa Timur bersama Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) (Foto: DPD REI Jawa Timur)
Jakarta – Minat masyarakat terhadap perumahan yang menggunakan skema pembiayaan syariah semakin tinggi. Ironisnya, belum ada kriteria khusus sebagai upaya perlindungan bagi calon konsumen perumahan berbasis syariah. Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jawa Timur menggandeng Ikatan Saudagar Muslim Iindonesia (ISMI) untuk menyusun standardisasi skema perumahan syariah.
“Sampai hari ini belum ada standardisasi skema perumahan syariah, sedangkan yang berhak menetapkan fatwa itu adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI),” kata Wakil Sekretaris Bidang Perumahan dan Pembiayaan Syariah Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPD REI) Jawa Timur, Muhammad Riza Pahlevi, saat penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara DPD REI bersama ISMI, di Graha REI Jawa Timur, Jumat, 22 April 2022.
Sekretaris REI Jawa Timur, Andi Rahmean Pohan menambahkan, MoU ini terbentuk akibat selama ini banyak proyek perumahan syariah yang mengalami kendala. Sejumlah kendala yang terjadi, antara lain akibat developer yang nakal, hingga adanya beda pendapat antara calon pembeli dengan developer.
“DPD REI Jawa Timur ingin belajar tentang syariah. Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan perbankan syariah. Jadi properti juga harus banyak belajar untuk pengembangan perumahan syariah yang benar,” terangnya.
Apalagi saat ini permintaan perumahan syariah khususnya di Jawa Timur juga cukup tinggi. Untuk itu, perlunya edukasi perumahan syariah agar calon pembeli perumahan dan developer tidak salah paham.
“Berdasarkan data, simbol-simbol syariah akan memacu penjualan perumahan secara fantastis. Karena masyarakat masih berkonotasi bahwa perumahan syariah tanpa Bank. Padahal bukan seperti itu konsepnya,” tuturnya.
Penipuan Berkedok Syariah
Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan REI Jawa Timur, Ahmad Salim Assegaf menegaskan, kendati tidak semua anggota REI membangun perumahan syariah, REI tetap hadir untuk membuat skema syariah yang benar. Terlebih, belakangan semakin marak penyalahgunaan pembiayaan syariah yang berujung penipuan.
“Permintaan perumahan syariah cukup tinggi, maka kami ingin menyusun konsep yang benar dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak. Bagaimana bisa menyediakan perumahan yang betul-betul menggunakan skema syariah,” tegas Salim.
REI Jawa Timur juga mendorong semua pihak yang memiliki kompetensi dalam ekonomi syariah dan properti syariah di tingkat pusat supaya membentuk Dewan Pengawas Syariah yang secara khusus menangani properti syariah. Untuk itu, selain ISMI, REI Jawa Timur juga akan mengajak ahli fiqih, akademisi, serta Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Kita akan godok bersama beberapa pihak, terutama MUI yang berwenang menetapkan fatwa. Tujuannya supaya ada legal formal untuk menentukan perumahan yang sesuai syariat Islam,” imbuh Riza.
Ketua DPD REI Jatim, Soesilo Effendy mengungkapkan, gairah pasar properti di Jawa Timur pada awal tahun ini tidak seperti akhir tahun lalu. “Sekarang memang tidak sebagus akhir tahun lalu. Padahal bunga bank turun, namun tidak mampu meningkatkan minat konsumen,” ungkapnya.
Ia memperkirakan masih belum tingginya permintaan konsumen karena adanya momen Lebaran yang membuat konsumen lebih banyak mengalokasikan dananya untuk kebutuhan konsumsi.
Ia berharap di akhir tahun mendatang pasar properti kembali tumbuh positif. Apalagi di akhir tahun biasanya bank banyak menggelar program diskon dan promo.
Selain mengadakan MoU tentang perumahan Syariah, bulan suci Ramadan 1443 H ini menjadi momen istimewa bagi REI Jawa Timur. Sebagai wujud syukur, REI Jawa Timur kembali menggelar kegiatan Ramadan Ifthar 1443 H dengan tema “Mempererat Tali Silaturahmi, Memperkokoh Soliditas, Kita Bangkit Bersama”.

Ketua Umum DPP REI Totok Lusida dan Wasekjen DPP REI Royzani Sjachril hadir dalam MoU antara DPD REI Jawa Timur dengan ISMI (Foto: DPD REI Jatim)
Turut hadir dalam acara ini, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) Paulus Totok Lusida serta Wakil Sekretaris Jenderal DPP REI Bidang Perbankan Syariah Royzani Sjachril.
“Kita bersyukur acara ini sudah dua tahun tidak diadakan. Ini seperti reuni. Dalam Ramadan kali ini kita juga menyantuni enam panti asuhan,” pungkas Soesilo. (BRN)