Gelar Pelatihan, REI Kalsel Tangkap Rambatan Peluang IKN

REI Kalsel rutin melakukan pelatihan agar meningkatkan kapasitas anggotanya. Salah satunya untuk dapat memanfaatkan peluang pengembangan IKN.
0
749

Banjarmasin – Seiring gencarnya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, potensi bisnis properti di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) makin terbuka lebar. Untuk itu, anggota REI Kalsel harus dapat menangkap peluang bisnis properti di Banua yang menjadi pintu gerbang IKN. Salah satunya melalui program pelatihan secara rutin untuk meningkatkan kapasitas anggota REI Kalsel.

Apalagi nantinya kedua provinsi ini akan saling terhubung dengan rampungnya infrastruktur Jalan Trans Kalimantan. “Kita ketahui bahwa pembangunan IKN Nusantara sudah berjalan. Saat infrastruktur jalan sudah tersambung, waktu tempuh dari Kota Banjarmasin ke IKN Nusantara hanya menghabiskan waktu lima jam saja. Saat ini waktu tempuh memang masih 12 jam,” papar Ketua Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPD REI) Kalsel, Ahyat Sarbini, saat membuka Pelatihan Menjadi Developer yang Tangguh di Banjarmasin, Selasa, 5 Maret 2024.

Ahyat menuturkan, potensi Banua sebagai pintu gerbang IKN relatif besar sehingga pengembang anggota REI Kalsel harus dapat memanfaatkan peluang tersebut. “Pengembang anggota REI Kalsel harus bisa memanfaatkan momentum pengembangan IKN sebaik-baiknya,” tutur Ahyat.

Kegiatan ini merupakan agenda rutin REI Kalsel yang menghadirkan Badan Pendidikan dan Pelatihan REI serta mendapat dukungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. “REI Kalsel setiap tahun selalu menyelenggarakan pelatihan untuk anggotanya. Keseriusan REI Kalsel dalam membina anggota patut mendapat apresiasi,” tutur Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan REI, MR Priyanto.

Ahyat mengungkapkan alasannya menyelenggarakan pelatihan setiap tahun untuk anggotanya. “Kami ingin mencetak kader-kader REI Kalsel untuk jadi pengusaha yang tangguh. Bukan hanya bicara bisnis propertinya saja, tapi juga sumber daya manusianya. REI adalah organisasi yang sangat dinamis dengan arah dan tujuan serta visi dan misi yang jelas. Kita harus terus berupaya melakukan pengembangan diri agar usaha tetap bisa berjalan optimal,” kata dia.

Terkait pembinaan anggota REI, pada kesempatan terpisah, Ketua Umum REI Joko Suranto, mengatakan bahwa asosiasi harus menyelenggarakan pengembangan kapasitas seluruh anggota. “Program capacity building untuk mengembangkan kapasitas seluruh anggota bisa bermanfaat untuk menumbuhkan bisnis properti. Kegiatan itu juga mampu mencetak pengembang yang kompeten dan menghasilkan produk berkualitas yang tentunya disukai oleh masyarakata,” tutur Joko.

Paradigma Propertinomic

Menurut Joko, DPP REI tengah mengupayakan terobosan agar properti masuk menjadi program strategis nasional melalui paradigma propertinomic. “Propertinomic bertujuan agar industri properti menjadi salah satu fokus nasional serta memberikan kontribusi yang semakin signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya.

Ahyat menambahkan, untuk tahun 2024 ini pihaknya mematok target pembangunan 10 ribu unit rumah. “Tahun ini REI Kalsel menargetkan pengembangan 10 ribu unit hunian bersubsidi. Sedangkan realisasi tahun lalu sebanyak 7.000 rumah,” kata Ahyat.

Halaman Selanjutnya
1 2