Kementerian Keuangan Tekankan Pentingnya Sektor Perumahan

0
490

JAKARTA- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan dukungannya pada pengembangan sekuritisasi di Indonesia, khususnya untuk menekan gap kepemilikan dan kepenghunian rumah di Indonesia dan angka kekurangan (backlog) perumahan yang terus meningkat.

Wakil Menteri Keuangan RI, Suahasil Nazara mengatakan sekuritisasi juga dapat menciptakan sumber likuiditas baru bagi perbankan maupun lembaga keuangan melalui perubahan aset yang tidak likuid seperti rumah dalam bentuk pinjaman, menjadi lebih likuid dalam bentuk pinjaman menjadi surat berharga.

Dia menyatakan dukungannya untuk lebih intens dalam menciptakan pengembangan pasar sekuritisasi perumahan di Indonesia di tengah berbagai macam tantangan yang ada. Menurut Suahasil, sekuritisasi adalah salah satu solusi yang dapat mengurangi risiko maturity mismatch yang dapat terjadi dalam pembiayaan jangka panjang, contohnya pada sektor perumahan.

“Selain itu, sekuritisasi juga menciptakan nilai dengan mengurangi biaya perantara dan meningkatkan peluang untuk berbagi risiko dan diversifikasi risiko,” kata Wamenkeu pada Securitization Summit 2022: Unlocking Securitization Role in Developing Sustainable Finance” yang dikutip dari keterangannya Senin (11/7/2022).

Suahasil menegaskan untuk mendukung pasar sekuritisasi yang lebih baik, diharapkan para pelaku pasar dapat berkolaborasi dan aktif memberikan masukan kepada juga regulator. Selain itu investor juga penting dalam membangun pemahaman yang sama tentang sekuritisasi aset dan instrumennya.

Pentingnya Perumahan

Wamenkeu menambahkan sektor industri perumahan adalah salah satu sektor yang mendapatkan pukulan yang cukup dalam sehingga sektor ini menjadi prioritas untuk dapat segera dipulihkan. Dengan konstruksi sektor perumahan yang sangat padat dengan kandungan lokal maka industri perumahan ini, terutama konstruksinya adalah satu kegiatan ekonomi yang sangat krusial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di masa depan.

“Saya ingin memastikan bahwa sektor perumahan akan terus didukung oleh pemerintah, terutama sektor perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” ujarnya

Dukungan pemerintah, kata Suahasil, selama ini juga sangat luar biasa melalui berbagai macam cara pemerintah memberikan support kepada Tapera melalui Fasilitas Likuiditas Pendanaan Perumahan. Di samping itu, pemerintah juga memberikan dukungan melalui PT SMF (Persero) atau SMF.

Pemerintah juga memiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang khusus bergerak dalam mendukung industri perumahan di Indonesia seperti SMF yang fokus di pembiayaan sekunder dan sekuritisasi aset perumahan, Perumnas di sektor konstruksi perumahan, serta Bank BTN sebagai bank fokus di sektor perumahan.

“Saya ingin ketiga alat pemerintah ini – alat negara – bekerja secara sinergi untuk mendukung pemulihan sektor perumahan di Indonesia,” sebut Suahasil. (MRI)