
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (Foto: Kementerian PUPR)
Jakarta – Pagu indikatif Tahun Anggaran (TA) 2024 yang dikantongi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp128,15 triliun. Kementerian PUPR memprioritaskan program nasional sesuai dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2024 yakni ‘Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan’.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam pelaksanaan program belanja infrastruktur TA 2024 Kementerian PUPR fokus pada penyelesaian pekerjaan konstruksi lintas tahun anggaran (Multi Years Contract), serta mengoptimalkan infastruktur yang sudah terbangun melalui pendekatan Operasi, Pemeliharaan, Optimalisasi, dan Rehabilitasi (OPOR), dan Direktif Presiden.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, seluruh pekerjaan konstruksi harus sudah tuntas pada akhir tahun 2024, sehingga infrastruktur tersebut dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 8 Juni 2023.
Kementerian PUPR menganggarkan untuk bidang perumahan sebesar Rp6,19 triliun dengan kegiatan prioritas untuk pembangunan rumah susun, rumah khusus. Tidak kalah penting, anggaran tahun 2024 juga digunakan untuk dukungan manajemen sebesar Rp1,97 triliun.
Untuk Infrastruktur permukiman, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp27 triliun untuk pembangunan dan peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan kapasitas 2.835 Liter/detik, perluasan SPAM sebanyak 20.638 Sambungan Rumah, Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik dengan layanan 11.370 KK, Sistem Pengelolaan Persampahan dengan layanan 222.012 KK.
Pagu indikatif anggaran Kementerian PUPR TA 2024 juga akan digunakan untuk kegiatan bidang sumber daya air sebesar Rp44,00 triliun.
Selain itu Kementerian PUPR juga melanjutkan pembangunan jaringan irigasi, pengendali banjir dan pengaman pantai sepanjang, pembangunan prasarana air baku, dan pembangunan embung.
Selanjutnya kegiatan prioritas pada bidang jalan dan jembatan sebesar Rp49,00 triliun antara lain untuk peningkatan konektivitas jalan bebas hambatan sepanjang 44,37 km, pembangunan jalan sepanjang 337,44 km, peningkatan aksesibilitas flyover/underpas/terowongan sepanjang 918,75 meter, pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 2,31 km.
Infrastruktur jalan
Dalam rangka OPOR juga dikerjakan peningkatan kapasitas dan preservasi jalan (struktur jalan) sepanjang 1.663,14 km dan preservasi atau penggantian jembatan sepanjang 6,05 km, preservasi rutin jalan sepanjang 47.763 km dan jembatan nasional sepanjang 510 km serta revitalisasi drainase dan jembatan gantung, dan padat karya Ditjen Bina Marga.
Kemudian pengembangan bangunan gedung fasilitas publik seluas 27.720 m2, rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana sekolah/madrasah sebanyak 328 unit yang tersebar di seluruh Indonesia, pembangunan dan rehabilitasi PTN/PTKIN sebanyak 17 unit, rehabilitasi dan renovasi pasar sebanyak 16 pasar, dan pembangunan sarana prasarana olahraga sebanyak 6 unit. (SAN)