Menteri AHY Berantas Praktik Mafia Tanah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono menekankan pentingnya pemberantasan praktik mafia tanah.
0
128

Jakarta – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan pentingnya pemberantasan praktik mafia tanah. Pasalnya, praktik mafia tanah tidak hanya berdampak negatif terhadap masyarakat, melainkan juga merugikan negara.

“Jaringan mafia tanah ini dapat berdampak serius kepada perekonomian kita. Butuh keseriusan kita untuk membentuk ekosistem yang ramah untuk semua,” ujar Menteri ATR/Kepala BPN AHY, di Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.

AHY menjelaskan, ekosistem ekonomi yang ramah bagi semua pihak, salah satunya bisa terwujud dengan kepastian hukum bagi masyarakat. “Jangan sampai investor tidak punya keyakinan dalam berinvestasi karena adanya mafia tanah di sana-sini. Semoga Satgas Anti Mafia Tanah dapat bergerak cepat dan progresif,” tuturnya.

Menteri AHY mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras menangani kasus sengketa dan konflik pertanahan dari tahun ke tahun. Terutama, sinergi Kementerian ATR/BPN dan Satgas-Anti Mafia Tanah bersama dengan aparat penegak hukum (APH) seperti Kejaksaan Agung dan Kepolisian Republik Indonesia.

“Tahun 2023 lalu, target operasi adalah 61 target. Ternyata ada 86 target yang berhasil diproses. Ini capaian yang luar biasa. Kerja keras yang dilakukan oleh Bapak dan Ibu semua ini telah berhasil menyelamatkan negara dari potensi kerugian sebesar lebih dari Rp11 triliun,” ungkap Menteri ATR/Kepala BPN.

Strategi Pencegahan

Pada kesempatan yang sama, Ketua Satuan Tugas (Satgas)-Anti Mafia Tanah sekaligus Direktur Pencegahan dan Penanganan Konflik Pertanahan, Arif Rachman mengungkapkan strateginya mencegah dan menyelesaikan masalah tindak pidana pertanahan, yaitu strategi integrasi heksagonal. “Konsep integrasi hexagonal ini mengedepankan koordinasi, kolaborasi, serta sinergi bersama empat pilar, seperti TNI, Polri, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya,” jelas Arif Rachman.

Ia mengatakan, rencana target operasi untuk tahun 2024 sebanyak 66 target operasi. Berdasarkan data, saat ini terdapat setidaknya 99 target operasi. “Dari 99 target operasi ini akan kita analisis dan evaluasi kiranya berapa yang bisa menjadi target operasi,” ungkap Arif Rachman.

Sementara itu, selama lima tahun Satgas-Anti Mafia Tanah ini berdiri, tercatat operasi yang berhasil diselesaikan sudah melebihi target. “Dari target 304 kasus, telah berhasil selesai 328 target operasi,” terang Arif Rachman. (BRN)