Anak Usaha Mitsubishi Corp Garap Pergudangan Modern

MC Urban Development Indonesia (MCUDI), anak usaha Mitsubishi Corporation, bersama ESR Group, bermitra dengan Indonesia Investment Authority (INA) untuk mengembangkan tiga kawasan logistik.
0
694

Jakarta – MC Urban Development Indonesia (MCUDI), anak usaha Mitsubishi Corporation, bersama ESR Group, bermitra dengan Indonesia Investment Authority (INA) untuk mengembangkan tiga kawasan logistik. Ini menjadi investasi pertama bagi INA di segmen realestat, sekaligus pengembangan bisnis logistik perdana bagi MCUDI di Indonesia.

“Kami menyadari potensi pasar logistik yang sangat besar, seiring pertumbuhan kuat industri e-commerce, third-party logistic (3PL), dan otomotif yang solid di wilayah Asia Tenggara,” tutur Ridha Wirakusumah, Ketua Dewan Direktur INA, dalam siaran persnya, Senin, 29 Mei 2023.

Ridha menjelaskan, kemitraan strategis bersama MCUDI dan ESR tidak tidak hanya  bertujuan memenuhi kebutuhan industri logistik yang terus berkembang. Hal ini juga mencerminkan komitmen INA terhadap pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi.

“Dengan memanfaatkan keahlian bersama, kami siap menciptakan dampak yang signifikan pada lansekap pergudangan di Indonesia. Kemitraan ini sekaligus turut berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi negara,” papar Ridha.

Mengutip data Jones Lang LaSalle, saat ini pasar gudang Indonesia sekitar 29 juta meter persegi, dengan gudang modern hanya menyumbang sekitar 8 persen dari total pasar. Pasokan gudang modern di Indonesia mencapai 2,7 juta meter persegi. Adapun tingkat penyerapan yang sehat dan perkiraan pertumbuhan tahunan sebesar 300 ribu meter persegi.

Adapun aset yang menjadi area investasi kemitraan ini berlokasi di kawasan strategis, yaitu di Cikarang dan Karawang. Dua aset terletak di Cikarang, yaitu Cikarang I Logistics Park dan Cikarang II Logistics Park. Berada di kawasan industri utama Greenland International Industrial Center (GIIC) dan Kawasan Industri Terpadu Indonesia China (KITIC). Keduanya diperkirakan selesai Mei dan Juni 2023.

Sedangkan aset ketiga berlokasi di Karawang (Karawang I Logistics Park). Tepatnya berada di Kawasan Industri Suryacipta, daerah industri yang sedang berkembang di koridor timur Jakarta.

Lokasinya yang strategis, dekat dengan Jakarta dan jaringan transportasi utama, menempatkannya pada posisi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan dan distribusi bisnis. Konstruksi dijadwalkan mulai Juni 2023.

Pengalaman MCUDI

Dengan hampir 70 perusahaan afiliasi di Indonesia, MCUDI memiliki banyak pengalaman dalam bisnis pengembangan gudang dari Jepang, Amerika Serikat, dan wilayah lainnya. Kolaborasi ini bertujuan untuk memanfaatkan jaringan dan keahlian MCUDI yang luas untuk mengembangkan pasar pergudangan di Indonesia.

Co-founder dan Co-CEO ESR Group, Stuart Gibson mengatakan, “Sebagai pengelola aset riil terbesar di Asia-Pacific, ESR memberi akses kepada para capital partner untuk memanfaatkan beberapa peluang pertumbuhan ekonomi baru terbaik di dunia.”

Kemitraan ini mencerminkan komitmen ESR terhadap Indonesia, yang merupakan pasar penting dalam strategi ekspansi ESR Group di wilayah Asia Tenggara yang berkembang pesat. “Kehadiran ESR di Indonesia, dan penekanan yang kuat pada ESG juga akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja dan pengembangan infrastruktur penting. Kami akan menggabungkan keahlian terbaik grup dalam pengembangan, manajemen aset, dan manajemen dana, serta jaringan ekosistem pelanggan INA dan MCUDI,” tutur Gibson.

Presiden Direktur MCUDI, Kenji Ono menyebut, pencapaian ini menandai diversifikasi portofolio proyek residensial sejak  MCUDI memasuki pasar realestat Indonesia pada 2015 silam. “Dengan kehadiran perusahaan-perusahaan grup Mitsubishi Corporation yang luas di Indonesia, MCUDI sangat memahami kebutuhan konsumen dan apresiasi mereka terhadap fasilitas logistik yang efisien dan berkualitas tinggi. Kami berharap pengembangan ini dapat memenuhi permintaan pergudangan modern, dan menjadi jawaban atas permasalahan yang dialami oleh banyak tenant yang beroperasi di gudang tradisional,” pungkasnya. (BRN)