Pasar Properti Indonesia Salah Satu Pilihan Investasi Menarik

0
94
Pasar properti indonesia masih manjadi salah satu pilihan investasi para investor.

Jakarta – Knight Frank Indonesia bersama dengan Makes and Partners Lawfirm dan PB Taxand, kembali merilis pembaruan untuk publikasi panduan berinvestasi di Indonesia, “General Property & Industrial Investment Guide 2024”. Isinya merupakan gambaran keunggulan komparatif wilayah, panduan transaksi properti, panduan pengembangan industri, pranata hukum dan perpajakan yang telah diperbaharui.

“Di tengah situasi yang senantiasa berubah, pasar properti di Indonesia tetap menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik dan stabil bagi para investor, terlebih dengan didukung oleh transisi pemerintahan yang damai dan lancar serta komitmen dari pemerintahan baru untuk terus melakukan simplifikasi peraturan dan kemudahan dalam perizinan,” ucap Founder dan Managing Partner dari Makes and Partners dalam keterangannya pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Disebutkan Yozua, situasi geopolitik, climate change, pasar uang dan modal yang terus bergerak, sebaran demografi, serta dilaksanakannya pemilihan umum di negara-negara yang memiliki peranan strategis, seperti Amerika Serikat, membuat dunia terus bergerak secara dinamis dan cepat.

Seperti diketahui, kemudahan berinvestasi sudah menjadi prioritas pemerintah Indonesia sejak lama. Sejumlah instrumen disediakan pemerintah guna menarik penanaman modal di Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia lewat ekosistem investasi yang positif dengan insentif perpajakan dan pranata hukum baru.

Sebut saja beberapa pembaruan kebijakan terkait dengan sektor properti hadir, diantaranya kemudahan kepemilikan properti untuk WNA, atau Golden Visa yang memberikan izin tinggal dengan skema investasi pada tahun 2023 lalu.

Disamping itu, digulirkan juga beberapa kebijakan terkait Petunjuk dan Prosedur Perizinan dan Investasi, yang menyempurnakan peraturan sebelumnya, serta kepemilikan asing dalam bisnis dan investasi.

Beragam upaya Pemerintah selama ini telah selaras dengan kebutuhan kebijakan pengembangan bisnis dan investasi. Selain dukungan kebijakan, Pemerintah juga mendorong iklim investasi dengan mempersiapkan infrastruktur wilayah, yang ditetapkan melalui PSN (Program Strategis Nasional).

Tingkatkan Daya Saing Properti

Berdasarkan Peraturan Menko Perekonomian Nomor 7 Tahun 2023 terdapat 211 proyek dan 13 program dalam daftar PSN dengan estimasi total nilai investasi sebesar Rp5.746,9 triliun. Proyek-proyek tersebut diharapkan meningkatkan daya saing wilayah melalui konektivitas dan produktivitas dengan penyediaan infrastruktur dasar, pengembangan energi, dan hilirisasi industri.

Terlihat dalam tiga tahun terakhir, beberapa proyek infrastruktur besar selesai dibangun di Jabodetabek, diantaranya 8 ruas jalan tol, kereta api cepat, dan LRT. Pertumbuhan Kawasan Industri juga cukup pesat, tidak hanya di Jabodetabek, tetapi juga di beberapa wilayah sekitar, seperti Jawa Tengah, Subang, dan Sukabumi.

Dalam Publikasi The Wealth Report 2024 Knight Frank mengungkapkan bahwa beberapa kota di Asia; Dubai, Hong Kong, Shanghai, Singapore, dan Sydney, tumbuh menjadi Pusat Keuangan Global. Kota-kota tersebut memiliki ukuran ‘enterprise excellence’ yang tinggi dengan layanan unggul di sektor bisnis, sehingga para investor memiliki preferensi untuk berinvestasi di kota-kota tersebut.

Dengan tumbuhnya Pusat Keuangan Global baru di Asia, Indonesia memiliki peluang untuk mendapatkan trickling down effect. Kesempatan ini perlu dikelola dengan strategis, mengingat saat ini Indonesia dipertimbangkan sebagai salah satu pasar potensial di dunia, dengan komposisi penduduk usia produktif (20-59 tahun) sekitar 57%, dan pertumbuhan penduduk di kota-kota utama mencapai 3-4%.

Beberapa sektor usaha juga menjadi economic engine di beberapa kota utama di Indonesia saat ini, seperti sektor bisnis dan jasa, perdagangan, industri, dan pariwisata.

Di sisi lain, dalam publikasi General Property & Industrial Investment Guide 2024 ini dijabarkan mengenai sebaran Kawasan Industri yang aktif, sekaligus sektor-sektor usaha yang menjadi penggerak utama di berbagai metropolitan di Indonesia.

Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kalip menyebutkan, pertumbuhan properti diharapkan mendapat limpasan yang besar dari keberlangsungan sektor penggerak ekonomi.

“Seperti industri manufaktur yang merupakan kontributor utama PDRB nasional. Iklim usaha yang kondusif, SDM yang berlimpah, emergent market dengan komposisi kelas menengah yang dominan menjadikan Indonesia berada di posisi strategis untuk aktif mengoptimalkan peluang dalam menarik investasi, baik dari dalam maupun luar negeri,” jelasnya. (SAN)