Jokowi Kembali Puji Kontribusi Sektor Realestat bagi Ekonomi Indonesia

REI juga mengapresiasi dukungan Bank BTN yang sejauh ini tetap komit membantu Program Sejuta Rumah
0
251
Presiden Jokowi membuka Musyawarah Nasional (Munas) XVII Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Tahun 2023

JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) XVII Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Tahun 2023 di Grand Ballroom Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Rabu (9/8).

Munas REI kali ini mengusung tema “Sinergi dan Harmonisasi REI dengan Pemerintah untuk Kemajuan Industri Realestat yang Berkelanjutan” yang diikuti sekitar 1.000 peserta dari 37 DPD REI se-Indonesia.

Presiden Jokowi mengapresiasi sektor properti dan realestat yang masih tetap tangguh dan kompetitif di tengah perlambatan ekonomi global. “Saya senang di tengah perlambatan ekonomi global, sektor properti, realestat dan konstruksi Indonesia termasuk yang tangguh dan tahan banting dan semakin kompetitif,” ujarnya.

Presiden mengungkapkan, kontribusi sektor properti dan realestat termasuk yang dikerjakan anggota REI terhadap perekonomian Indonesia dari 2018 hingga 2022 setiap tahunnya mencapai Rp2.300 triliun hingga Rp2.800 triliun atau 16 persen dari produk domestik bruto (PDB) ekonomi nasional. Sektor ini juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja hingga mencapai 13-19 juta orang.

Presiden RI Joko Widodo

“Kenapa banyak negara ingin men-drive ekonominya lewat usaha realestat dan usaha properti, ya karena kontribusi di PDB-nya sangat tinggi. Selain itu, multiplier effect-nya ke 185 subsektor industri lain juga besar. Enggak ada industri yang semasif ini efeknya, dan hanya ada di industri properti, realestat, dan konstruksi,” tegas Jokowi.

Presiden mencontohkan efek berganda dari sektor properti tersebut mulai dari material, furniture, interior, elektronik, alat-alat dapur, hingga industri penyedia jasa.

Dijelaskan, pencapaian Indonesia itu cukup menggembirakan, karena sektor properti dan perekonomian di sebagian besar negara lain tidak banyak yang bisa bertahan dari pandemi seperti halnya Indonesia. Jokowi memberi contoh ada perusahaan properti di RRC yang utangnya mencapai Rp4.400 triliun. Karena itu, Jokowi mengingatkan industri properti nasional agar berhati-hati dan tidak jor-joran dalam melakukan ekspansi, dan memastikan berapa angka backlog sebenarnya.

“Pastikan berapa backlog kita, jangan hanya bangun-bangun saja. Manajemen harus dikendalikan dan dikelola dengan baik. Kebutuhan hunian kita masih besar, dan ini peluang yang bisa dikerjakan seluruh anggota REI,” tegasnya.

Kemudian dari sisi daya saing, Jokowi mengungkapkan saat ini Indonesia berada di peringkat 34 atau naik naik 10 peringkat dari sebelumnya di peringkat 44. Kenaikan itu, kata Jokowo, adalah yang tertinggi di dunia.

“Daya saing ini penting, karena sekarang tanpa daya saing yang baik jangan berharap kita bisa survive,” kata Jokowi.

Apresiasi Pemerintah

Sementara itu, Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Presiden Joko Widodo atas dukungannya selama ini, sehingga dunia usaha realestat dan properti bisa terus bertumbuh.

“Apresiasi dan penghargaan secara khusus juga kami sampaikan kepada Kabinet Indonesia Maju atas segala insentif serta kemudahan berusaha yang diberikan kepada pelaku usaha properti nasional,” kata Totok.

Menurutnya, pasca Covid-19 ekonomi Indonesia sangat diapresiasi dunia termasuk di pentas asosiasi realestat dunia (FIABCI). Selain itu, program hilirisasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia sangat dihargai dunia, sehingga banyak pakar memprediksi market value Indonesia berpotensi terus meningkat, bahkan 2026 akan menjadi titik terang bagi ekonomi Indonesia menjadi nomor empat di dunia. Terbukti bahwa di kuartal II 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen atau di atas prediksi 4,93 persen.

“Kami juga berterimakasih kepada pemerintah atas kebijakan relaksasi PPNDTP, program penyambungan listrik di PLN yang cukup baik karena tidak lagi mewajibkan hibah, serta sinergi pemerintah yang melibatkan REI dalam pembahasan Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK),” paparnya.

REI juga mengapresiasi dukungan Bank Tabungan Negara (BTN) yang sejauh ini tetap komit membantu Program Sejuta Rumah dengan menyalurkan KPR FLPP dengan pangsa pasar 85 persen dan KPR komersial dengan pangsa pasar 60 persen. REI menyatakan kesiapan untuk terus bersinergi dengan BTN dalam merealisasikan Program Sejuta Rumah.

“Hari ini, di depan bapak presiden kami juga mengusulkan agar dapat direalisasikan program kredit subsidi untuk rumah seharga sampai dengan Rp300 juta khususnya untuk ASN,” ujar pengusaha properti asal Jawa Timur itu.

Lebih lanjut, Totok mengatakan bahwa REI berkomitmen mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Disebutkan, apa yang dilakukan pemerintah dalam dua tahun ini sudah cukup nyata terutama penyediaan infrastruktur dasar di IKN. Padahal, lazimnya pembangunan kota baru seperti yang dilakukan pengembang butuh waktu antara 30-40 tahun.(MRI)