Kadin Diminta Bahas Presidensi G20

Presiden Joko Widodo minta Kadin Indonesia mendetailkan kebijakan pemerintah untuk pelaksanaan Presidensi G20 mendatang.
0
338
Jakarta – Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia diminta untuk bahas detail kebijakan pemerintah dalam Presidensi G20 mendatang. Permintaan ini terangkum dalam sambutan Presiden Joko Widodo saat membuka Rapimnas Kadin Indonesia Tahun 2021, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Jumat, 3 Desember 2021.
Terkait Presidensi G20, kata Jokowi, Kadin Indonesia harus ikut berperan memberikan masukan untuk kebijakan pemerintah dalam forum yang telah dimulai sejak 1 Desember 2021. “Nanti kita akan fokuskan di G20. Pertama, urusan arsitektur kesehatan global. Kedua, mengenai transisi energi menuju energi yang hijau dan berkelanjutan, kemudian yang ketiga mengenai digitalisasi,” ujar Presiden Jokowi.
Kepala Negara mengatakan, saat ini dunia sudah mengarah pada kebijakan ekonomi hijau. Indonesia harus segera menyesuaikan diri agar ketika dunia hanya menerima produk-produk dari energi terbarukan, maka negara sudah siap.
“Kalau misalnya nanti suatu titik, Eropa misalnya, hanya menerima produk-produk hijau dari renewable energy dan kita belum siap, bagaimana kita mau mengekspor barang-barang kita? Begitu mereka mulai, negara lain pasti juga akan memulai. Kita secepatnya harus mulai menggeser arah ekonomi sesuai dengan yang akan kita bicarakan di G20,” sambung Presiden.

Transisi Energi

Sementara itu, dalam transisi energi Indonesia juga memiliki kekuatan berupa sumber daya alam melimpah untuk menghasilkan energi hijau. Misalnya potensi hidro dari 4.400 sungai yang mengalir di berbagai penjuru tanah air. Presiden mencontohkan, Sungai Mamberamo di Papua dengan potensi menghasilkan listrik 24 ribu megawatt dan Sungai Kayan di Kalimantan Utara yang bisa menghasilkan antara 11 ribu megawatt sampai 13 ribu megawatt.
“Itu baru dua sungai. Kita memiliki, sekali lagi, 4.400 sungai. Geotermal belum diapa-apakan. Kekuatan kita 29 ribu, sekarang ini baru terpakai kira-kira dua ribuan, belum ada sepuluh persennya. Ini kesempatan yang kita miliki sehingga dalam rangka kompetisi bersaing dengan negara-negara lain kita memiliki kekuatan yang lama tidak kita sadari,” ungkap Presiden.
Presiden meminta Kadin dalam kegiatan Rapimnasnya mendetailkan lagi isu-isu terutama yang berkaitan dengan reformasi ekonomi, reformasi struktural, dan pendampingan UMKM, serta transformasi ekonomi. Presiden ingin agar kebutuhan dan keinginan pelaku ekonomi di lapangan bisa sejalan dengan kebijakan pemerintah.
“Tadi saya sampaikan juga mendetailkan lagi transformasi ekonomi menuju green economy, green energy, green tourism dan blue economy. Menurut pelaku seperti apa detailnya,” kata Presiden.
Jokowi meminta para pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin dapat menyusun rekomendasi untuk kemajuan dunia usaha. “Ini ada kebijakan, ada implementasi pelaksanaan. Kalau kita dapat pertemukan akan menjadi sebuah kekuatan yang besar,” tandas Presiden. (BRN)