Kemenperin Dorong Daya Saing Industri Kitchen Appliances
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong sektor hilir industri logam dapat memberikan nilai tambah serta multiplier effect untuk peningkatan daya saing ekonomi nasional. Salah satu industri yang mendapat dukungan di sektor ini adalah kitchen appliances berbasis logam seiring multiplier effect karena pemanfaatan oleh pelanggan rumah tangga.
Kemenperin menjalankan sejumlah kebijakan, antara lain dengan pengaturan minimum standar kualitas dan mutu produk melalui pemberlakuan SNI wajib. Salah satunya adalah di industri kompor gas. “Industri ini terbagi dua jenis, yakni kompor gas rumah tangga yang SNI wajibnya sudah berlaku dari tahun 2013 dan 2015. Kami sedang membahas rancangan aturan pemberlakuan SNI wajib untuk industri kompor gas komersial. Kami menunggu proses harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM,” papar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan persnya, dikutip Selasa, 2 April 2024.
Agus menjelaskan, Kemenperin terus mengakselerasi pengembangan komponen lokal. Saat ini, Rancangan Permenperin untuk SNI wajib mengenai alat masak dan alat makan masih dalam proses pembahasan dengan target pemberlakuan pada tahun 2024, dengan TKDN rata-rata 40% hingga 85%. Adapun TKDN untuk bak cuci piring berkisar 40%. “Saya berharap penerapan kebijakan yang sangat mendukung industri dalam negeri mampu menjaga iklim usaha dan investasi di dalam negeri, sehingga industri dalam negeri dapat terus tumbuh,” tegas Agus.
Pengembangan industri kitchen appliances berbasis logam juga merupakan salah satu upaya untuk terus meningkatkan performa industri logam. Saat ini, produktivitas industri baja mengalami tren peningkatan sejak 2020. Pada tahun ini, konsumsi baja nasional diperkirakan akan mencapai 18,3 juta ton atau tumbuh sebesar 5,2% mengikuti tren pertumbuhan konsumsi pasca pandemi Covid-19.
Ciptakan Iklim Kondusif
Di tahun 2023 lalu, pertumbuhan Industri Logam Dasar dan Industri Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatannya tercatat sebesar 14,17% dan 23,63% (Y-on-Y). “Tren tersebut perlu kita jaga agar iklim usaha industri semakin kondusif sehingga dapat terus menarik investasi dan menciptakan substitusi impor. Melalui kebijakan yang tepat, Kemenperin berupaya meningkatkan competitiveness dan revenue growth dari industri logam nasional,” jelas Menperin, saat membuka Kitchen Appliances Expo 2024.
Agus menyampaikan, penyelenggaraan Kitchen Appliances Expo 2024 tidak hanya menampilkan produk-produk unggulan. Kegiatan itu juga menunjukkan upaya maupun pencapaian industri dalam negeri dalam menyediakan solusi terbaik kebutuhan masyarakat. Melalui pameran ini, Kemenperin berupaya membantu mempromosikan produksi dalam negeri serta meningkatkan brand awareness atas produk lokal.
Kitchen Appliances Expo 2024 menampilkan produk-produk dari 27 produsen yang merupakan industri kompor, industri alat masak, industri alat makan, serta industri perlengkapan rumah tangga dari logam dari produsen dalam negeri. (BRN)