Berkat BTN, Lebih 140 Ribu Keluarga Miliki Rumah Subsidi

“Capaian itu menunjukkan peran BTN yang tidak dapat diremehkan"
0
71
btn nixon

JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN telah membuktikan kontribusinya sebagai bank utama penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Saat ini, KPR Subsidi FLPP yang telah disalurkan BTN pada 2025 telah mencapai 140.000 unit.

Dengan laju penyaluran yang konstan, BTN optimistis dapat mencapai target kuota sebanyak 220.000 unit hingga akhir tahun nanti seperti yang ditetapkan pemerintah. Tahun ini, pemerintah mengalokasikan kuota KPR FLPP untuk sebanyak 350.000 unit rumah.

Data menunjukkan, BTN telah menyalurkan KPR Subsidi FLPP sebanyak 142.749 unit hingga 30 September 2025, atau setara 64,89% terhadap target penyerapan kuota FLPP BTN sebanyak 220.000 unit tahun ini. Adapun nominal penyaluran mencapai Rp17,66 triliun dari total nominal kuota untuk BTN sebesar Rp26,40 triliun. Dari total penyaluran itu, sebanyak 99.441 unit disalurkan oleh BTN dan sisanya 43.308 disalurkan oleh unit usaha syariah.

Pencapaian penyaluran KPR Subsidi FLPP sebanyak 142.749 unit juga setara dengan 40,7% dari total kuota KPR FLPP secara nasional sebanyak 350.000 unit di tahun 2025.

“Capaian itu menunjukkan peran yang tidak dapat diremehkan dalam pemenuhan kebutuhan rumah layak huni dan terjangkau, terutama bagi MBR,” tegas Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu di Jakarta, Sabtu (11/10).

Menurutnya, BTN memiliki mandat dari pemerintah dengan tujuan mulia yaitu menyalurkan rumah layak huni bagi jutaan keluarga Indonesia. Dengan adanya program KPR Subsidi FLPP dari pemerintah, kata Nixon, banyak keluarga berpenghasilan rendah yang terbantu untuk dapat memiliki rumah impian dan masa depan yang lebih baik.

“Jumlah 140.000 unit yang telah tersalurkan untuk KPR FLPP artinya ada 140.000 keluarga yang terbantu berkat kerja keras BTN,” jelasnya.

Mayoritas Generasi Muda

Nixon mengatakan, dampak yang dirasakan masyarakat penerima manfaat KPR Subsidi setelah memiliki rumah layak huni sangat positif bagi kehidupan mereka.

Berdasarkan kajian Housing Finance Center BTN, kepemilikan rumah layak huni meningkatkan kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik.

“Kajian kami menunjukkan, para penerima manfaat KPR Subsidi merasa puas dan bangga karena punya rumah sebagai pencapaian hidup. Mereka akhirnya memiliki aset jangka panjang dan lebih baik dalam menata keuangan keluarga mereka,” ujarnya.

Yang menarik, mayoritas atau sekitar 88,43% dari penerima KPR Subsidi BTN adalah generasi milenial atau rentang usia antara 29 hingga 44 tahun. Sehingga, kata Nixon, testimoni kepuasan dalam memiliki rumah sebagai aset jangka panjang mencerminkan bahwa mayoritas generasi muda Indonesia membutuhkan dukungan subsidi pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Untuk itu, kami merasa bangga dapat berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tukas Nixon.

Tidak hanya berhenti di kepemilikan rumah, bank ini juga secara aktif memberikan masukan kepada pemerintah agar menaruh perhatian penuh pada aspek kelayakan rumah subsidi agar masyarakat bisa betul-betul hidup layak. Sebagai contoh, ungkap Nixon, Bank Tabungan Negara merupakan pihak pertama yang menolak wacana pengurangan ukuran rumah subsidi menjadi hanya 18 meter persegi.

“BTN yang pertama (menolak), karena kita harus lihat kenyataan di lapangan bahwa rata-rata keluarga Indonesia butuh setidaknya dua kamar tidur. Ukuran rumah 18 meter persegi akan menjadi masalah baru bagi penghuni dan lingkungan sekitarnya. Janganlah kita ciptakan kawasan kumuh baru,” kata Nixon.

Bank tersebut berkomitmen untuk terus melayani MBR termasuk mereka yang berasal dari kalangan pekerja sektor informal dan pekerja berpendapatan tidak tetap, seperti pedagang kecil, tukang cukur, ojek, dan lain-lain. Meski saat ini lebih dari 77% debitur KPR Subsidi di BTN adalah karyawan swasta, tetapi proporsi pekerja sektor informal yang dapat menikmati kepemilikan rumah di bank ini terus bertambah.

Bahkan, BTN telah lama berkolaborasi dengan salah satu perusahaan aplikasi ride-hailing untuk dapat memberikan KPR kepada mitra driver mereka dengan inovasi pembayaran angsuran berupa pemotongan pendapatan harian agar mereka mudah membayar cicilan.

“Bisa dikatakan BTN menjadi satu-satunya bank hingga saat ini yang mampu menjangkau MBR termasuk pekerja informal secara masif seperti apa yang telah kami lakukan selama lebih dari 10 tahun terakhir melalui program KPR Subsidi FLPP,” sebut Nixon. (MRI)