
Ilustrasi (Foto: Freepik)
Jakarta – Cara perusahaan memandang kantor sudah berubah cukup signifikan. Di kawasan Asia Pasifik, kantor sekarang lebih dari sekadar ruang buat kerja. Kantor sudah menjadi pusat budaya, sarana kolaborasi, dan bahkan penopang kesejahteraan karyawan. Laporan terbaru 2026 Asia Pacific Workplace Insights yang diterbitkan Colliers memperlihatkan perubahan ini.
“Sekarang, kantor bukan lagi soal di mana orang duduk. Yang penting, bagaimana ruang itu bisa mendukung kinerja dan pengalaman kerja. Perusahaan yang pintar menggabungkan strategi, desain, dan teknologi bakal melaju lebih cepat,” urai Managing Director Occupier Services Colliers Asia Pacific Mike Davis dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 16 November 2025.
Laporan tersebut juga menyatakan lebih dari 800 perusahaan dari berbagai sektor ikut serta, dan hasilnya, hampir separuh responden (48%) sedang berinvestasi memperbaiki kualitas ruang kerja dan pengalaman karyawan. Bahkan, 26% sudah bergerak dalam setahun terakhir, sementara 22% lagi siap menyusul tahun depan. Di Indonesia, arah ini mulai terasa.
Head of Office Services Colliers Indonesia Bagus Adikusumo bilang efisiensi biaya masih jadi pertimbangan utama saat perusahaan pindah kantor. “Banyak perusahaan multinasional pilih ruang yang sudah siap pakai biar nggak keluar banyak uang di awal. Relokasi pun jadi lebih cepat dan simpel,” katanya.
Perubahan Fungsi Ruang Kantor
Dalam laporannya, Colliers menyebut pola kerja di Asia Pasifik sekarang makin fleksibel. Sekitar 47% perusahaan sudah menerapkan sistem hybrid, yakni campuran kerja di kantor dan dari jarak jauh. Australia dan Singapura jadi pelopor, sementara Tiongkok dan Korea Selatan masih mengandalkan kerja full time di kantor.
Isu lintas generasi juga mulai naik ke permukaan. Menjelang 2030, dunia kerja bakal diisi lima generasi sekaligus. Menurut survei Colliers, 15% perusahaan sudah punya strategi untuk ini, dan 40% lagi baru mulai memikirkan langkahnya. India dan Filipina jadi negara yang paling siap menghadapi tren ini.
Perubahan lain yang nggak kalah penting adalah perusahaan makin peduli soal keberlanjutan. Sekarang, lebih dari 52% organisasi aktif kerja sama dengan pemilik gedung demi target ramah lingkungan. Australia jadi yang terdepan (79%), diikuti India (67%) dan Singapura (65%).
Tak hanya itu, teknologi juga semakin ambil peran. Sekitar 20% perusahaan sudah mengaplikasikan kecerdasan buatan (AI) buat mengatur ruang kerja dan aktivitas karyawan, mulai dari sistem booking meja otomatis sampai sensor kehadiran. (SAN)





