Investor Arab Saudi Minati Proyek Kereta Gantung di Puncak

Ilustrasi cable car/Foto: panoramalangkawi.com
JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berkoordinasi dengan lintas kementerian dan lembaga untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur wisata. Termasuk pembangunan kereta gantung atau cable car.
Kereta gantung sedang disiapkan di destinasi wisata seperti di Gunung Rinjani (NTB) dan Puncak Bogor (Jawa Barat). Diharapka kereta gantung ini dapat menjadi alternatif transportasi yang ramah lingkungan.
“Khusus Puncak, karena kemacetan di kawasan ini sudah sangat luar biasa,” ujar Menteri Parekraf, Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya.
Menurutnya, beberapa waktu lalu Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek telah melakukan kajian awal dan memberikan rekomendasi anggaran kereta otomatis dan kereta gantung tersebut sebesar Rp7,3 triliun. Namun, Pemkab Bogor masih menilai dan mengkaji anggaran tersebut.
Investor dari Arab Saudi, dikatakan Sandiaga, menunjukkan ketertarikannya untuk menanamkan investasi pada pengembangan kereta gantung di Puncak. Hal ini berdasarkan hasil kunjungan kerja Menparekraf ke Arab Saudi beberapa waktu lalu.
“Karena itu, tentu kami mendorong agar percepatan persiapan dari kereta gantung ini bisa diwujudkan bukan hanya di Puncak Bogor tapi juga di beberapa destinasi wisata lain,” ungkapnya.
Target 2023
Di 2023, Kemenparekraf menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancangara (wisman) mencapai 3,5 juta hingga 7,4 juta kunjungan dengan nilai devisa pariwisata mencapai US$2,07 miliar sampai US$5,95 miliar.
Sedangkan wisatawan nusantara (wisnus) ditargetkan sebesar 1,2 sampai 1,4 miliar pergerakan dengan nilai kontribusi PDB pariwisata sebesar 4,1 persen.
Pada tahun 2023, jumlah tenaga kerja pariwisata ditargetkan sebesar 22,4 juta sementara jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif sebesar 22,59 juta orang.
Adapun tren pariwisata 2023, kata Sandiaga, meliputi culture immersion, wellness tourism, work from destination, dan off-grid travel. (MRI)