REI Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di NTT

0
1266

Jakarta – Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) menyalurkan bantuan senilai Rp 173 juta untuk korban bencana siklon tropis seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dalam dua hari terakhir, REI telah mendistribusikan bantuan di delapan titik lokasi.

“Kami menyalurkan secara langsung bantuan untuk para korban bencana di 15 lokasi. Adapun penerima bantuan yang dipilih berdasarkan kondisi yang memang benar-benar korban dari kalangan ekonomi kurang mampu,” ungkap Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI NTT, Bobby Pitoby, kepada industriproperti.com, Selasa, 27 April 2021.

Bobby mengutarakan, pemilihan titik lokasi penerima bantuan berdasarkan kondisi dampak bencana yang menimpa para korban. “Para korban itu rata-rata mengalami kondisi rumah yang rusak ringan hingga benar-benar hancur. Selain itu, kondisi perekonomian para korban sebelum adanya bencana juga jadi salah satu pertimbangan,” tukasnya.

Bobby menyebutkan, bantuan berupa 2.500 paket sembako itu berasal dari tali kasih segenap anggota REI yang ada di seluruh Indonesia dan terkumpul melalui Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI. Dalam penyalurannya, DPD REI NTT bekerjasama dengan berbagai pengurus rumah ibadah seperti gereja dan mesjid serta komunitas masyarakat setempat.

Selain paket sembako, DPD REI NTT juga menyalurkan 10 unit tenda posko untuk melayani para korban bencana di NTT. Ke-10 tenda itu merupakan sumbangan dari Global Rescue Network yang bekerjasama dengan REI dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). “Kami akan menyerahkan tenda-tenda itu melalui Dinas Kesehatan Provinsi NTT,” ujar Bobby.

Bobby menyebut, ke-15 titik itu antara lain di Desa Tesabela, Desa Bone, Desa Matani, Desa tuapukan, Desa Bau-bau, Desa Tanah Merah, dan Desa Oebelo. Seluruhnya berada di dua wilayah administratif yaitu di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. “Kedua wilayah ini terpilih karena jumlah korban bencana siklon tropis yang cukup banyak,” pungkas Bobby.

Sebelumnya, REI NTT juga sudah menyalurkan bantuan obat-obatan dari Yayasan Metropolitan Peduli (YMP).

Bencana alam akibat badai siklon tropis seroja awal April lalu menyebabkan 181 nyawa melayang dan 47 orang hilang. (BRN)