
Kandidat Gubernur Jakarta Ridwan Kamil usai menandatangani kontrak politik bersama REI DKI Jakarta (Foto: DPP REI)
Jakarta – Kandidat Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil menandatangani kontrak politik dengan DPD REI DKI Jakarta.
Penandatanganan kontrak politik itu dilakukan secara spontanitas, usai Ridwan Kamil memaparkan visi dan misinya sebagai calon gubernur pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) REI DKI Jakarta Tahun 2024, di Jakarta, Kamis, 7 November 2024.
“Ada tiga poin dalam kontrak politik, yang pertama adalah menjadikan REI sebagai mitra utama Pemprov Jakarta kedepan. Saya kira itu tidak masalah,” ujar Ridwan Kamil.
Poin kedua dari Pakta Kerja Sama Komitmen Gubernur Jakarta bersama REI DKI Jakarta yakni terkait perizinan yang lebih mudah, cepat dan murah sesuai aturan yang berlaku. “Poin ketiga dari kontrak politik itu adalah bersama menjaga lingkungan dan keberlanjutan Daerah Khusus Jakarta sebagai kota global,” tuturnya.
Rakerda REI DKI Jakarta 2024 digelar ditengah perhelatan Pilkada Jakarta. Sebagai forum yang memiliki kewenangan melakukan evaluasi pelaksanaan program umum dan rencana kerja daerah tiga tahunan serta menetapkan kebijaksanaan organisasi, REI DKI Jakarta menghadirkan para calon pemimpin Jakarta.
“REI DKI Jakarta perlu mendengarkan visi misi dan program kerja yang akan diusung para calon gubernur, khususnya di bidang perumahan, permukiman dan realestat. Kita juga ingin mendengar perspektif para calon gubernur tentang Jakarta ke depan, dikaitkan dengan perubahan status Kota Jakarta,” tutur Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI DKI Jakarta, Arvin F. Iskandar.
Saat pemaparan visi misinya jika terpilih sebagai Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil berkomitmen melibatkan REI DKI Jakarta sebagai mitra utama pemerintah provinsi untuk mewujudkan pembangunan Jakarta sebagai kota global.
“Visi pertama untuk realestat, saya ingin bersama REI DKI Jakarta. Ekonomi dalam lima tahun ke depan adalah ekonomi realestat. Bangunan bisa berubah fungsi sesuai waktu. Demikian juga urusan kemacetan, saya akan menggunakan teori realetat. Kami akan lebih banyak menghadirkan hunian di atas pasar-pasar yang ada di Jakarta, agar pekerja di Sudirman, Thamrin, tidak lagi tinggal di Depok dan Bekasi,” ujarnya.