KIH Gresik Pacu Pertumbuhan Keuangan Syariah

Wapres K.H. Ma'ruf Amin menerima audiensi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Foto: BPMI Setwapres)
Jakarta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin optimistis pembangunan Kawasan Industri Halal (KIH) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, bakal mendorong pertumbuhan industri keuangan syariah. Salah satu fokus pengembangan ekonomi dan keuangan syariah adalah pengembangan industri halal.
“Pemerintah mendorong pertumbuhan KIH. Pengembangan KIH merupakan salah satu fokus pengembangan ekonomi dan keuangan syariah,” ucap Wapres Ma’ruf Amin, saat menerima audiensi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, di Jakarta, Selasa, 9 November 2021.
Wapres meminta Bupati Gresik untuk segera berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur guna melengkapi persyaratan administratif. “Silakan koordinasi dengan Gubernur Jawa Timur. Apabila sudah memenuhi syarat, silakan ke Kementerian Perindustrian untuk memperoleh legalitasnya,” imbau Wapres.
Wapres menyebutkan, saat ini sudah ada tiga KIH yang telah memperoleh penetapan dari Kementerian Perindustrian. Ketiga KIH itu yakni Safe n Lock Halal Industrial Park di Sidoarjo, Modern Cikande Industrial Estate di Serang-Banten, dan Bintan Inti Halal Hub di Kabupaten Bintan.
“Saat ini sedang proses pengajuan dua KIH di NTB. Mungkin juga Riau dan Batam,” kata Wares.
Pengolahan Daging
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani melaporkan, Pemerintah Kabupaten Gresik akan membangun KIH di lahan seluas 204 hektar di wilayah Kecamatan Sidayu, Manyar, dan Bungah.
“Di Manyar ada pelabuhan internasional dan merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kebetulan Sidayu ini bisa kita peruntukkan untuk kawasan industri halal,” ujar Fandi.
Pembangunan KIH ini, lanjut Fandi, akan bekerjasama dengan perusahaan Petrokimia dan Semen Gresik. “Kerjasamanya dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akan memasok produk ke KIH,” ucapnya.
Fandi memastikan, terkait pemasaran dan pengangkutan tidak akan menjadi masalah karena Gresik memiliki banyak pelabuhan umum maupun khusus. “Targetnya adalah untuk ekspor. Kebetulan kami sudah berkomunikasi dengan beberapa eksportir dari mancanegara, seperti eskportir sapi dari Brazil,” kata Fandi.
Lebih jauh, Fandi menjelaskan bahwa KIH Gresik salah satunya akan menjadi tempat pengolahan daging sapi mulai dari pemotongan hingga pengemasan untuk pasar ekspor, khususnya ke negara-negara berpenduduk mayoritas muslim. “Jadi nanti KIH akan mengambil sapi dari Brazil kemudian dipotong dan dipasarkan kembali ke negara-negara tetangga dan Timur Tengah,” pungkasnya. (BRN)