Ini Dua Proyek Properti Premium Besutan NEXA di Bali

Proyek besutan NEXA di Bali
JAKARTA – NEXA International Brands, perusahaan realestat global dengan spesialisasi pada properti hunian dan hotel premium, mengumumkan pengembangan dua proyek prestisiusnya di Bali yakni Royal Oasis Collection dan Tampak Siring Resort. Sebelumnya, pengembang ini telah membangun lebih dari 12 proyek berkualitas di Asia Tenggara.
Natalia Kamyshan, Global PR NEXA mengatakan Royal Oasis Collection merupakan proyek hotel-residensial premium modern yang berlokasi di Pererenan, Badung. Mengusung konsep private green rooftop, Royal Oasis Collection terletak di salah satu dari tiga kawasan paling keren di Asia versi TimeOut Worldwide.
“Dalam peta wisata global yang terus berkembang, beberapa destinasi tidak hanya ditemukan, tetapi juga dapat dirasakan,” ungkapnya, Selasa (5/8).
Dengan peluncuran lini hotel-residensial Royal Oasis Collection, NEXA mengundang wisatawan untuk merasakan pengalaman menginap baru, yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga suasana dan arsitektur mewah yang terhubung erat di hati.
Proyek properti lain yang sedang dikembangkan NEXA di Pulau Dewata adalah Tampak Siring Resort di dataran tinggi Ubud. Proyek ini desainnya berkolaborasi dengan Andra Matin – The Line Hotel, arsitek ternama Indonesia. Sinergi tersebut ditujukan untuk menciptakan sesuatu yang langka dan unik, yakni sebuah resor yang berakar pada penghormatan terhadap arsitektur dan budaya Bali.
Kolaborasi dengan arsitek regional terkemuka seperti Andra Matin juga mencerminkan komitmen NEXA terhadap desain yang bermakna dan tahan lama melintasi zaman.
“Yang terpenting, proyek resor ini dikembangkan di negara dimana pariwisata menjadi nadi kehidupan dan identitas budaya dijunjung sebagai sesuatu yang sakral. Visi kami juga sejalan dengan masa depan nasional Indonesia, yakni membangun dan menawarkan peluang investasi jangka panjang bagi para investor dunia,” ujar Natalia Kamyshan.

Natalia Kamyshan, Global PR NEXA
Berlokasi di perbukitan hijau Ubud, Tampak Siring Resort siap menjadi destinasi yang tidak terlupakan bagi wisatawan. Proyek resor visioner hasil kolaborasi kreatif tersebut mengusung pendekatan minimalisme tropis.
Kolaborasi memadukan desain elegan, kepekaan budaya, dan arsitektur yang semua berakar pada ritme abadi dari lanskap paling spiritual di Bali. Natalia Kamyshan mengungkapkan, resor ini menjadi pengakuan tentang makna membangun dengan niat, menghormati tanah, serta menikmati kemewahan dalam keheningan.
“Bagi NEXA dan Andra Matin, kemitraan ini merupakan pertemuan dua visi, sekaligus menjadi sinyal peluang investasi yang langka, seiring dengan penyelesaian pembangunan resor dan meningkatnya minat investor terhadap pasar perhotelan di Ubud,” paparnya.
Selain kedua proyek tersebut, NEXA juga berencana melakukan beberapa pengembangan proyek properti di masa mendatang yang mencakup vila pribadi, hotel butik, dan ruang serbaguna di wilayah Bali bagian selatan dan timur.
Kontribusi NEXA
NEXA memandang Indonesia semakin menonjol sebagai salah satu destinasi pariwisata paling menarik di dunia. Khususnya Bali yang berada di garis terdepan, tidak hanya sebagai pulau resor wisata kelas dunia, tetapi juga ekosistem yang terus berkembang untuk industri kreatif.
Perusahaan fokus untuk menyediakan akses ke aset properti berkualitas tinggi dengan potensi pertumbuhan yang signifikan. Investasi awal dalam proyek-proyek NEXA tidak hanya menawarkan imbal hasil yang kuat, tetapi juga kesempatan untuk menjadi bagian dari transformasi Bali yang sedang berlangsung.
“Seluruh properti kami dikelola oleh tim operasional internal profesional untuk memastikan pendapatan sewa yang konsisten dan ketenangan pikiran bagi investor internasional,” sebut Natalia Kamyshan.
Sejauh ini, proyek-proyek yang dikembangkan perusahaan realestat global tersebut telah menciptakan lapangan kerja jangka panjang bagi komunitas lokal, serta menggunakan bahan berkelanjutan dan tidak beracun yang bersumber dari wilayah sekitar.
Selain itu, pengembang ini juga ikut serta dalam merevitalisasi lanskap dan wilayah yang kurang dimanfaatkan, serta berkontribusi terhadap pengembangan kekayaan budaya dan arsitektur Bali. (MRI)