
Dirut Bank DKI dan Dirut Bank Maluku Malut menandatangani perjanjian KUB (Foto: Istimewa)
Jakarta – PT Bank DKI menjalin kerja sama strategis dengan PT Bank Maluku Malut (BMM) membentuk KUB (Kelompok Usaha Bersama). Kolaborasi keduanya ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Penyertaan Modal dan Perjanjian Pemegang Saham, di Balai Kota Jakarta, Rabu, 5 Juni 2025.
Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo, menyampaikan bahwa pembentukan KUB ini merupakan tonggak penting dalam transformasi Bank DKI menjadi bank yang sehat, kuat, dan berdaya saing nasional. “Bank DKI akan memperluas penetrasi pasar melalui kerja sama ini, sekaligus bertujuan memperkuat struktur bisnis, serta meningkatkan kontribusi terhadap penguatan ekonomi daerah. Ini adalah bagian dari investment story kami menuju IPO (initial public offering),” tegas Agus Haryoto Widodo, dalam keterangan persnya, Sabtu, 7 Juni 2025.
Dengan KUB tersebut maka Bank DKI akan menjadi Pemegang Saham Pengendali Kedua di BMM, dan secara pro aktif mendampingi penguatan tata kelola, manajemen risiko, sistem IT, serta pengembangan bisnis dan SDM di BMM, sejalan dengan prinsip Governance, Risk & Compliance (GRC) yang terintegrasi.
Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo, dan Direktur Utama BMM, Syahrisal Imbar. Adapun Perjanjian Pemegang Saham ditandatangani oleh Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo dan Gubernur Provinsi Maluku, Hendrik Lewerissa, disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoandra.
Kehadiran para pemimpin daerah serta otoritas perbankan nasional, seperti Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, menjadi simbol kuat dukungan terhadap sinergi antardaerah sebagai bagian dari konsolidasi perbankan nasional yang tertuang dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
KUB Sinergi Lintas Daerah
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengapresiasi proses konsolidasi yang dilakukan kedua bank sebagai bentuk nyata kepatuhan terhadap regulasi, sekaligus wujud kolaborasi antarwilayah. “Kami melihat kerja sama ini bukan hanya soal modal, tapi juga semangat untuk membangun Indonesia dari pinggiran secara nyata, dengan Jakarta berperan sebagai enabler,” ujarnya.
Hal senada, Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, menyatakan bahwa kolaborasi ini akan memperkuat layanan kepada masyarakat dan pelaku usaha lokal. “Dengan dukungan Bank DKI, kami yakin BMM dapat mengakselerasi transformasi layanan keuangan dan memberikan dampak positif terhadap ekonomi daerah,” ujarnya.

Ilustrasi (Foto: Bank DKI)
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoandra, menambahkan bahwa kerja sama ini penting di tengah ketidakpastian ekonomi dan percepatan digitalisasi perbankan. “Langkah ini adalah bentuk adaptasi dan kolaborasi di era yang penuh tantangan.”
Komitmen Pertumbuhan Jangka Panjang
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyebut momen ini sebagai hasil nyata dari visi besar yang telah dibangun sejak tahun 2022. “Hari ini kita menyaksikan tidak hanya pemenuhan regulasi, tapi juga model penguatan BPD yang kolaboratif, strategis, dan berdampak langsung ke masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama BMM, Syahrisal Imbar, menekankan pentingnya kerja sama ini sebagai awal dari transformasi besar BMM. “Kami berharap langkah ini juga membuka ruang kerja sama ekonomi antara pengusaha Maluku dan Maluku Utara dengan pelaku usaha di Jakarta,” ucap Syahrisal Imbar.
KUB Bank DKI–BMM
Proses inisiasi pembentukan KUB antara Bank DKI dan BMM dimulai sejak 2024, dan bertujuan untuk:
- Memenuhi ketentuan modal inti minimum;
- Memperkuat ketahanan, efisiensi, dan daya saing BPD;
- Mendorong integrasi teknologi, budaya kerja, serta tata kelola;
- Menjadi pilar value creation dalam transformasi dan persiapan IPO Bank DKI.
Bank DKI menargetkan sinergi ini akan mulai memberikan kontribusi positif terhadap laporan konsolidasi dalam 6-12 bulan ke depan.
Bank DKI terus melangkah sebagai bank daerah yang bertransformarsi menjadi kekuatan baru dalam industri perbankan nasional. Kolaborasi hari ini adalah investasi untuk masa depan yang berkelanjutan. (BRN)