Proyek Tol Ini Pangkas 3 Jam Perjalanan Probolinggo-Banyuwangi

Pengerjaan proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi (Foto: Istimewa)
Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melalui anak usahanya, PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (PT JPB), mengebut pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi (JPB). Tol yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dapat memangkas waktu tempuh Probolinggo-Banyuwangi yang biasanya 5 jam via jalur arteri menjadi hanya sekitar 2 jam.
Per 3 Agustus 2025, Tahap I JPB mencapai 86,43% fase konstruksi. Tahap I mencakup ruas Probolinggo hingga Besuki yang terbagi dalam tiga paket pekerjaan, yaitu Paket 1 (Gending-Kraksaan), Paket 2 (Kraksaan-Paiton), serta Paket 3 (Paiton-Besuki).
“Pembangunan tol ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah mewujudkan konektivitas merata di seluruh Indonesia, yang menjadi salah satu prioritas dalam agenda Asta Cita. Dengan selesainya Tahap I, kami optimis dapat mendukung penguatan ekonomi wilayah Jawa Timur sekaligus menekan kesenjangan infrastruktur antar wilayah,” kata Direktur Utama PT Jasa Marga , Rivan Achmad Purwantono, dalam keterangan persnya, Selasa, 19 Agustus 2025.
Rivan menjelaskan bahwa hingga 3 Agustus 2025 progres pembebasan lahan Tahap I telah mencapai 100%. Berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian Nomor: 9 Tahun 2022, fokus pembebasan lahan dan pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi ada pada ruas Probolinggo-Besuki. “Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi ruas Probolinggo-Besuki nantinya akan memangkas waktu perjalanan yang semula sekitar 1 jam 15 menit menjadi 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80-100 Km/jam,” ucapnya.
“Secara keseluruhan, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 175,4 km terbagi menjadi dua Tahap Pembangunan. Tahap I yang menghubungkan Probolinggo-Besuki sepanjang 49,68 km, dan Tahap II menghubungkan Besuki-Banyuwangi sepanjang 125,72 km,” ujar Rivan.
Rivan juga menambahkan, kehadiran Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi tidak hanya akan mempercepat mobilitas masyarakat dan distribusi logistik, tetapi juga mendukung pertumbuhan pariwisata, pertanian, dan industri di wilayah Tapal Kuda.
Proyek ini selaras dengan visi Presiden Prabowo untuk mempercepat transformasi ekonomi melalui infrastruktur berkelanjutan.
“Jika pembebasan lahan sesuai dengan target, maka pengerjaan kontruksi untuk Segmen Gending-Paiton ditargetkan dapat selesai pada Tahun 2025, sedangkan untuk Segmen Paiton-Besuki ditargetkan selesai di tahun 2026,” kata dia.
TKDN Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi
Menurut Rivan, dalam membangun jalan tol ini, pihaknya bersama kontraktor pelaksana serta konsultan pengawas dan konsultan pengendali mutu akan memastikan keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan publik hingga keselamatan lingkungan. “Kami juga menjaga TKDN dalam proyek ini, sebanyak mungkin menggunakan sumber daya setempat dalam pekerjaan, termasuk penyediaan tenaga kerja, peralatan serta bahan dalam negeri,” ungkap Rivan.
Pada pembangunan Tahap I Probolinggo-Besuki, akan disediakan tiga Gerbang Tol (GT), yakni GT Kraksaan, GT Paiton, serta GT Situbondo Barat. Selain itu, jalan tol ini juga akan memiliki tiga simpang susun, yaitu SS Kraksaan, SS Paiton, dan SS Besuki.
Tol Probolinggo-Banyuwangi secara keseluruhan akan terdiri dari tujuh seksi. Seksi 1 Gending-Kraksaan sepanjang 12,88 Km, Seksi 2 Kraksaan-Paiton 11,20 Km, Seksi 3 Paiton-Besuki 25,60 Km, Seksi 4 Besuki-Situbondo 42,30 Km, Seksi 5 Situbondo-Asembagus 16,76 Km, Seksi 6 Asembagus-Bajulmati 37,45 Km, serta Seksi 7 Bajulmati-Ketapang sepanjang 29,21 Km.
Tol ini menjadi bagian penutup jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan ujung barat hingga timur pulau Jawa, memperkuat konektivitas sekaligus mempermudah mobilitas barang, jasa, dan masyarakat. (BRN)