Indocement Optimis Permintaan Semen Positif di 2026

Indocement terus menunjukkan komitmen nyata terhadap pembangunan berkelanjutan
0
80
semen indocement

BOGOR – Produsen semen terbesar di Indonesia, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk atau Indocement memperkirakan positif permintaan semen di tahun 2026. Hal itu didorong langkah strategis pemerintah yang memacu pertumbuhan ekonomi melalui paket stimulus, penurunan suku bunga, perpanjangan PPN DTP untuk residensial, serta peningkatan alokasi anggaran untuk sektor pekerjaan umum.

Direktur Indocement, Oey Marcos menyebutkan meski permintaan di tahun ini sedikit melemah, namun produsen merek Semen Tiga Roda, Semen Rajawali, Mortar Tiga Roda, dan Semen Grobogan tersebut optimis adanya perbaikan volume penjualan di 2026. Indocement memperkirakan permintaan domestik akan turun sekitar 2%–3% pada 2025, terutama karena pemotongan anggaran infrastruktur tahun ini dan daya beli yang lemah.

“Tetapi di 2026, kami mengantisipasi terjadinya peningkatan permintaan dengan perkiraan awal tumbuh sekitar 1% dibandingkan tahun 2025, seiring dengan berbagai kebijakan pemerintah yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya di Citeureup, Bogor, Selasa (11/11).

Hingga kuartal III-2025, volume penjualan semen dan klinker domestik Indocement mencapai 14.443 ton, atau turun -2,0% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara volume ekspor melonjak pesat +124,2% mencapai 423.000 ton. Indocement menguasai pangsa pasar domestik sebesar 29,3% hingga September 2025.

Penurunan permintaan ini sejalan dengan laporan Asosiasi Semen Indonesia (ASI) yang menyebutkan pasar semen domestik mengalami penurunan -3,1% pada kuartal III-2025, terutama akibat kontraksi volume semen curah sebesar -9,8% dan pasar semen kantong sebesar -0,1%.

Di kuartal III-2025, Indocement mencatatkan pendapatan netto sebesar Rp12,9 triliun atau turun 3,0% (year on year), beban pokok pendapatan sebesar Rp8,8 triliun atau turun -4,0%, serta margin laba bruto sebesar Rp4,04 triliun atau 31,3% dari pendapatan netto pada September 2025.

Beban usaha turun -0,8% menjadi Rp2,6 triliun, dan beban operasi lain turun menjadi Rp32,3 miliar, terutama akibat kerugian selisih kurs sepanjang tahun. Indocement mencatat posisi kas bersih dengan kas dan setara kas sebesar Rp3,7 triliun per 30 September 2025.

Bahan Bakar Alternatif

Indocement juga terus menunjukkan komitmen nyata terhadap pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat. Memperingati Hari Bangunan Indonesia (HBI) yang jatuh pada tanggal 11 November 2025, produsen semen ini memulai pembangunan kembali atau renovasi rumah tidak layak huni milik Ibu Fitri, warga Desa Gunungsari, Kabupaten Bogor, yang rusak akibat bencana hujan angin. Pembangunan rumah ditargetkan selesai dalam waktu tiga bulan ke depan.

“Kegiatan ini menjadi bukti nyata kepedulian Indocement terhadap masyarakat sekitar pabrik dan lingkungan,” ujar Corporate Secretary Indocement, Dani Handajani, yang didampingi CSR Manager Indocement, Gadang Wardono.

Selain membangun rumah warga yang rusak, Indocement juga berperan aktif terhadap peningkatan kompetensi tenaga kerja konstruksi. Melalui Forum Jasa Konstruksi se-Jawa Barat yang digelar bersama Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Indocement memberikan pelatihan hard skill dan soft skill kepada 150 peserta. Menurut Dani Handajani, forum ini diharapkan mampu mencetak tenaga kerja konstruksi yang siap menghadapi tantangan industri.

Selain itu, ungkapnya, Indocement mengedepankan pengelolaan sampah berkelanjutan melalui pemanfaatan Refuse-Derived Fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara. Upaya ini dilakukan melalui kerja sama dengan pemerintah, mitra industri, dan komunitas untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah kota.

Beberapa kerja sama strategis yang telah dijalankan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Pemprov Jawa Barat, Pemerintah Kota Makassar, kolaborasi dengan Kota Cimahi, Kota Bandung, Kota Bekasi, dan Kabupaten Karawang. Indocement juga melakukan kerja sama B2B dengan pengelola sampah industri di berbagai provinsi.

“Di internal, kami telah meluncurkan Program Sedekah Sampah pada 2022 dan sampai saat ini berhasil mengumpulkan 265.572 kilogram sampah anorganik dalam tiga tahun. Sampah ini dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif di operasional pabrik,” jelas Dani Handajani.

Dengan jumlah karyawan sekitar 4.500 orang, Indocement kini mengoperasikan 14 pabrik milik sendiri, serta dua pabrik dan satu grinding mill dengan sistem sewa. Kapasitas total produksi tahunan pabrik mencapai 33,5 juta ton semen. (MRI)