Ini Skema Baru Pembiayaan Hunian MBR Informal di Tahun 2023

Kementerian PUPR berupaya mengembangkan sejumlah skema baru dalam pembiayaan hunian bagi MBR sektor informal untuk tahun 2023 mendatang.
0
1154

Jakarta – Kementerian PUPR berupaya mengembangkan sejumlah skema baru dalam pembiayaan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sektor informal untuk tahun 2023 mendatang.

“Tahun 2023 kami akan fokus pada pembiayaan perumahan untuk MBR informal melalui saving plan dengan BP Tapera. Para pekerja mandiri atau komunitasnya bisa memperoleh rumah apabila menabung selama 3-6 bulan di Tapera,” kata Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Herry Trisaputra Zuna dalam keterangan pers yang dikutip Sabtu, 31 Desember 2022.

Menurut Herry, dalam upaya pengembangan skema baru pembiayaan hunian MBR informal itu melalui skema rent to own yang dikombinasikan dengan contractual saving housing. Skema baru lainnya yakni hunian vertikal bagi masyarakat perkotaan dengan skema staircasing shared ownership (SSO). Sedangkan skema KPR dengan jangka waktu lebih panjang yang menyesuaikan dengan housing career untuk segmen pasar generasi milenial.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan, pihaknya mematok target kepesertaan Tapera dari pekerja mandiri atau pekerja bukan penerima upah sebanyak 30 ribu orang di tahun depan. “Para pekerja mandiri bisa bekerja sama dengan komunitas, bisa juga dengan data BPJS Ketenagakerjaan. Jumlah pekerja bukan penerima upah di BPJS Ketenagakerjaan sekitar lima juta orang bisa menjadi target kepesertaan di Tapera,” tuturnya.

Adapun alokasi bantuan pembiayaan perumahan pada tahun 2023 mencapai Rp 30,38 triliun untuk 230 ribu unit rumah. Nominal itu terbagi untuk sejumlah program, yakni Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, Subsidi Bantuan Uang Muka, dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Alokasi itu termasuk untuk pelunasan Subsidi Selisih Bunga (SSB) yang telah terbit pada tahun sebelumnya. Nilai anggaran tersebut adalah tertinggi dalam sejarah penyaluran program bantuan dari Pemerintah.

Alokasi dana FLPP tahun 2023 sebesar Rp25,18 triliun untuk memfasilitasi KPR FLPP sebanyak 220.000 unit rumah. Sedangkan alokasi dana Tapera sebesar Rp 1,05 triliun untuk memfasilitasi KPR Tapera sebanyak 10.000 unit. (BRN)