Pemerintah Dukung Percepatan Digitalisasi Transaksi Sektor Pariwisata

Upaya itu diharapkan mampu membentuk ekosistem tatanan ekonomi baru sektor parekraf yang adil dan berkelanjutan sehingga mempercepat kebangkitan ekonomi.
0
468
Sektor Pariwisata

JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung percepatan digitalisasi transaksi di semua sektor usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) termasuk sistem pembayaran tiket akomodasi pariwisata, manajemen parkir, dan pasar perdagangan.

Upaya itu diharapkan mampu membentuk ekosistem tatanan ekonomi baru sektor parekraf yang adil dan berkelanjutan sehingga mempercepat kebangkitan ekonomi.

“Kita harus memaksimalkan platform digital sebagai salah satu langkah efektif dalam meningkatkan peluang usaha sehingga dapat mendukung kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya, Senin (21/3/2022).

Sandiaga mengatakan dengan adanya pemanfaatan proses digital ini diharapkan dapat membuka peluang usaha, memperluas lapangan kerja, dan membangkitkan perekonomian. Hal tersebut, ujarnya, harapannya tidak hanya dapat terimplementasikan pada pembelian tiket semata. Namun juga dalam transaksi jual beli produk-produk ekonomi kreatif.

Selain itu, pelatihan, pendampingan, dan pemasaran juga akan terbantu sehingga bisa memberikan kemudahan perizinan dan pelaporan keuangan serta pembiayaan.

“Jadi menurut saya digitalisasi itu menjadi game changer dari pola pengembangan usaha di bidang parekraf ke depan. Saya yakin dengan digitalisasi peluang itu terbuka, dan pada akhirnya lapangan kerja akan terbuka,” tegas Sandiaga.

Terkait penerapan protokol kesehatan (prokes) di sektor parekraf, Kemenparekraf telah membuat standar Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE). Semua pengusaha sektor pariwisata harus memnuhi standar tersebut. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memberikan sertifikat bagi yang telah memenuhi standar CHSE.

Kolaborasi

Sandiaga berulang kali juga mengingatkan perlunya memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan kolaborasi antara semua pihak, baik pemerintah, akademisi, pengusaha pariwisata, serta media. Kemenparekraf juga menerapkan prinsip 3G dalam memulihkan sektor pariwisata yakni Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama) dan Gaspol (garap semua potensi lapangan kerja).

Kemenparekraf menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada 2022 bisa mencapai 1,8 juta sampai 3,6 juta orang. Target tersebut akan tercapai dengan mengusung konsep pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Menurut data Kemenparekraf, pada 2020 jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai angka 4,05 juta orang. Angka itu menurun pada 2021 hanya sebanyak 1,5 juta orang.

“Sementara wisatawan nusantara sebagai andalan ditargetkan sebanyak 260 juta hingga 280 juta pergerakan dan nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp1,23 triliun,” kata Sandiaga. (MRI)