Jakarta – Produsen semen asal Thailand, Siam Cement Group (SCG), mengumumkan penjualan sepanjang tahun 2023 sebesar 14,5 juta dollar AS, atau turun 12% (year on year/yoy). Penurunan penjualan itu terutama karena turunnya harga produk kimia dan pengecualian penjualan SCG Logistics. Kendati terjadi penurunan penjualan, SCG tetap membukukan laba bersih sebesar 750 ribu dollar AS, atau naik sebesar 21% (yoy).
Pertumbuhan laba bersih ini terutama kaerna keuntungan dari penyesuaian nilai wajar investasi pada paruh pertama 2023. Selain itu, pendapatan dari operasi di luar Thailand, termasuk penjualan ekspor dari Thailand, mencapai 6,2 juta dollar AS untuk tahun fiskal 2023. Jumlah tersebut setara 43% dari total pendapatan.
“Pendapatan operasional SCG tahun fiskal 2023 tetap tangguh. Meskipun terdampak perlambatan ekonomi global, termasuk perlambatan di China dan Asia Tenggara,” tutur President & CEO SCG, Thammasak Sethaudom, dalam siaran persnya, yang dikutip Selasa, 13 Februari 2024.
SCG telah merumuskan strategi untuk mempercepat bisnis di tahun 2024, khususnya dalam mengakselerasi bisnis hijau secara agresif yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan masyarakat rendah karbon. Dengan anggaran investasi sebesar 1,2 juta dollar AS, produsen material bangunan ini mendorong inovasi hijau dan peralihan ke energi bersih melalui ekspor semen rendah karbon ke pasar Amerika Serikat, pembangunan kompleks petrokimia di Vietnam yang akan menyediakan polimer berkualitas tinggi untuk pasar global.
Pasar ASEAN Pulih
Perseroan optimistis bahwa pasar ASEAN akan membaik secara bertahap, terutama Indonesia dan Vietnam. SCG menetapkan investasi sebesar 1,2 juta dollar AS untuk memimpin bisnis hijau yang mendorong pertumbuhan masyarakat rendah karbon. Alokasi investasi antara lain dalam inovasi hijau, energi bersih, dan pengurangan emisi gas rumah kaca, yang memiliki potensi signifikan untuk permintaan dan pertumbuhan. Hal ini sebagaimana tercermin dalam penjualan produk SCG Green Choice pada tahun 2023 yang menyumbang 54% dari total penjualan.
SCG juga mempercepat pengembangan Produk & Layanan Bernilai Tambah Tinggi (HVA) untuk diversifikasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat.
SCGC (SCG Chemicals) siap mempercepat pengembangan produk hijau dan Produk & Layanan Bernilai Tambah Tinggi (HVA), dengan tujuan meningkatkan pangsa pasar sebagai respons terhadap tingginya permintaan pasar. Penjualan HVA naik menjadi 39% dibandingkan tahun lalu, secara substansial mendukung kemampuan bersaing perusahaan saat pasar pulih tahun 2023, inovasi polimer hijau unggulan SCGC, SCGC Green Polymer, mencapai 218.000 ton penjualan yang merupakan peningkatan 56% dari tahun sebelumnya.
Proyeksi tahun 2030, SCGC akan memproduksi 1 juta ton polimer hijau. SCGC pun berinvestasi dalam produksi acetylene black, bahan konduktif untuk baterai kendaraan listrik, melalui joint venture dengan Denka.
SCG Cement and Green Solution berhasil mengelola biaya energinya secara efektif, melalui peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif mencapai 40% pada tahun 2023 dan akan terus bertambah seterusnya. Untuk tahun 2024, bisnis ini siap untuk meningkatkan produksi dan pengiriman solusi sebagai respons terhadap pemulihan pasar Thailand, termasuk proyek-proyek properti dan konstruksi.
Semen Rendah Karbon
Penjualan semen rendah karbon meningkat 15% dari tahun sebelumnya. Tahun ini, pengembangan generasi kedua semen rendah karbon dengan menambahkan 5% pengurangan emisi karbon dari generasi pendahulunya. Lini bisnis ini pun akan memperluas ekspor ke pasar Amerika Selatan dan Malaysia.
Per 31 Desember 2023, total aset SCG mencapai 25,5 juta dollar AS. Sebesar 11,7 juta dollar AS merupakan total aset SCG di ASEAN di luar Thailand atau setara 46% dari total aset konsolidasi SCG.
Penjualan sepanjang Q4 2023 mencapai 239 ribu dollar AS, naik 4% (yoy) utamanya dari peningkatan ekspor ke Indonesia. Di Indonesia, SCG menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui beragam inisiasi. Salah satunya dengan penyelenggaran ESG Symposium 2023 Indonesia yang merupakan ekstensi dari acara yang sama seperti di Thailand.
SCG bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dalam penanaman pohon secara massal di Hari Menanam Pohon Indonesia. Ini merupakan bentuk dukungan Gerakan Nasional untuk Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai, yang menekankan komitmen SCG terhadap restorasi ekologi dan pencapaian emisi nol bersih. Di bidang sosial, SCG menandatangani perjanjian kerja sama Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan lima desa di Kabupaten Sukabumi. (BRN)