Delegasi Jepang Intip Peluang Kerja Sama Pembangunan IKN

Para delegasi Jepang juga melihat lokasi titik nol IKN, pembangunan Istana Negara, rumah susun Hunian Pekerja Konstruksi, dan Jalan Sumbu Kebangsaan sisi Barat sepanjang 2,99 km.
0
206
Pembangunan IKN

Jakarta – Magnet Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk menarik investor tampaknya masih terus terjadi. Terakhir, sejumlah delegasi dari Jepang yang dipimpin oleh Advisor, The Building Center of Japan Senior Advisor, Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Dr Hiroto Izumi mengunjungi lokasi pembangunan di kawasan IKN.

“Kami siap mendukung pembangunan IKN untuk dapat selesai dengan cepat. _Great job_ ,” kata Hiroto Izumi sebagaimana dikutip industriproperti.com dalam keterangan tertulis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Sabtu, 1 April 2023.

Selain melihat pembangunan infrastruktur pemenuhan kebutuhan air baku IKN, para delegasi Jepang tersebut juga melihat lokasi titik nol IKN, pembangunan Istana Negara, rumah susun Hunian Pekerja Konstruksi, dan Jalan Sumbu Kebangsaan sisi Barat sepanjang 2,99 km.

Kunjungan delegasi dari Jepang ke IKN tersebut didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti.

Awalnya, Hiroto Izumi bersama rombongan mengunjungi pembangunan infrastruktur untuk pemenuhan kebutuhan air baku di IKN yakni Bendungan Sepaku Semoi.

Water Treatment Plant

Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, diperkirakan kebutuhan air baku Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara sekitar 900 liter/detik.

“Untuk tahap awal akan dibangun Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang diambil dari Bendungan Sepaku Semoi berkapasitas 350 liter/detik dan juga WTP Intake Sungai Sepaku sebesar 300 liter/detik,” kata Diana.

Dikatakan Diana, WTP/IPA tersebut akan dilengkapi dengan jaringan perpipaan dengan panjang sekitar 20 km ke KIPP IKN dan juga bangunan tampungan air (resevoar). ‘Pembangunan sistem penyediaan air baku ini akan didukung dengan teknologi yang lebih bagus dari teknologi air minum yang saat ini ada di Indonesia,” ujarnya.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Harya Muldianto mengatakan, Bendungan Sepaku Semoi yang dibangun dengan kapasitas tampung 10 juta m3 dan luas genangan 280 ha, dapat melayani air baku sebesar 2.500 liter/detik.

“Saat ini progres Bendungan Sepaku Semoi sebesar 88% akan kami selesaikan di Juni 2023. Selain bendungan, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan Intake Sungai Sepaku untuk melayani air baku sebesar 3.000 liter/detik,” kata Harya.

Selain untuk penyediaan air baku, dikatakan Harya, Bendungan Sepaku Semoi juga difungsikan untuk pengendalian banjir dan kawasan wisata. “Nantinya untuk memenuhi kebutuhan air baku jangka panjang di IKN, akan dibangun lagi satu bendungan, yakni Bendungan Batu Lepek dengan kapasitas 4.300 liter/detik,” kata Harya. (SAN)