Penjualan Properti Residensial Kontraksi, Harga Melambat Naik, Ini Kata Bank Indonesia

Pada triwulan I 2024, Bank Indonesia (BI) dalam Survei Harga Properti Residensial (SHPR) memaparkan kondisi properti residensial baik dalam sisi harga maupun penjualan.
0
133
Penjualan properti residensial mengalami penurunan pada triwulan III 2024 disaat ada kenaikan harga.

Jakarta – Bank Indonesia (BI) dalam Survei Harga Properti Residensial (SHPR) memaparkan bahwa harga properti residensial di pasar primer pada triwulan III 2024 tumbuh terbatas. Dalam Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan III 2024 terlihat pertumbuhan sebesar 1,46% (year-on-year/yoy). Angka tersebut lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 1,76%(yoy).

“Pertumbuhan IHPR yang terbatas tersebut disebabkan oleh perlambatan harga seluruh tipe rumah. Perlambatan harga terutama pada rumah tipe besar dari 1,47% (yoy) pada triwulan II 2024 menjadi tumbuh 1,04% (yoy) pada triwulan III 2024,” tulis Survei Harga Properti Residensial kuartal III 2024 yang dirilis BI, Selasa 26 November 2024.

Sedangkan, harga rumah tipe kecil dan menengah masing-masing melambat dari 2,09% (yoy) menjadi 1,97% (yoy) dan dari 1,45% (yoy) menjadi 1,33% (yoy). Jika dilihat secara spasial, sebanyak 18 kota yang diamati, tujuh kota mengalami perlambatan IHPR secara tahunan pada triwulan III 2024.

Perlambatan paling dalam terjadi di Kota Pontianak dari 5,40% (yoy) pada triwulan II 2024 menjadi 3,34% (yoy), diikuti Kota Padang yang melambat dari 2,55% (yoy) menjadi 1,35% (yoy). Sementara itu, harga rumah di beberapa kota mengalami peningkatan, dengan kenaikan paling tinggi di Kota Pekanbaru yang tumbuh dari 1,69% (yoy) menjadi 2,47% (yoy), diikuti Kota Bandung dari 0,89% (yoy) menjadi 1,16% (yoy), dan Kota Medan dari 0,86% (yoy) menjadi 1,11% (yoy).

Penjualan Properti Residensial Anjlok

Dalam SHPR juga dimuat penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan III 2024 yang secara tahunan menunjukkan penurunan. Pada triwulan III 2024 penjualan properti residensial terkontraksi 7,14% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh 7,30% (yoy).

Penurunan penjualan rumah terjadi pada tipe rumah kecil dan menengah masing-masing terkontraksi 10,05% (yoy) dan 8,80% (yoy). Sementara tipe besar masih tumbuh, namun melambat dari 27,41% (yoy) menjadi 6,83% (yoy).

Sementara jika dibandingkan triwulan sebelumnya, penjualan rumah juga mengalami kontraksi. Penjualan rumah primer pada triwulan III 2024 terkontraksi 7,62% (qtq) melanjutkan kontraksi triwulan sebelumnya yang sebesar 12,80% (qtq).

Halaman Selanjutnya
1 2