Masih Prospektif, 3 Mal Baru Bakal Hadir di Jakarta

Tingkat kegiatan masyarakat pada kebanyakan mal dan pusat perbelanjaan di Jakarta meningkat tajam setelah dicabutnya PPKM.
0
411
mal baru

Jakarta – Sinyal positif sektor ritel Tanah Air makin menguat yang ditandai dengan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di akhir tahun lalu. Di Jakarta, pengunjung mulai kembali ke ruang ritel atau mal, meski tidak terjadi pada semua kelas ritel.

“Sektor ritel merupakan salah satu sub sektor properti yang masih prospektif kedepannya karena fast bounce back paska pandemi,” kata Director Strategic Consultancy Knight Frank Indonesia Sindiani Adinata dalam Press Conference – Jakarta Property Highlight H2 2022 & The Wealth Report 2023 secara virtual pada Kamis, 9 Maret 2023.

Sindiani menjelaskan, tingkat kegiatan masyarakat pada kebanyakan mal dan pusat perbelanjaan di Jakarta meningkat tajam setelah dicabutnya PPKM. Ini menjadi dorongan pasar ritel dalam mengejar ketertinggalan di beberapa tahun kebelakang.

Sementara itu pada tataran global, Knight Frank merilis publikasi yang menyatakan bahwa di awal tahun 2023 kekhawatiran melemahnya tingkat kunjungan konsumen ke ruang ritel tidak terbukti.

Laporan tersebut mengungkap bahwa beberapa tenant bahkan dinyatakan akan memiliki pertumbuhan yang kuat, seperti produk footwear, fashion dan kosmetik.

Kemudian, pada laporan terbaru Jakarta Property Highlight juga menyebutkan bahwa di semester kedua tahun 2022, rerata tingkat okupansi ruang ritel mengalami peningkatan tipis jika dibandingkan semester sebelumnya di kisaran 78,8%.

Kenaikan juga terjadi di rerata harga sewa dan service charge yang naik sekitar 1,2% dari harga tahun lalu.

3 Mal Baru

Lebih jauh, laporan Jakarta Property Highlight juga mencatat bahwa akan beroperasi 3 proyek ritel terbaru di Jakarta di tahun 2023 sendiri.

Salah satunya berkonsep food and beverage di Jakarta Utara, sehingga total pasokan mal saat ini bertambah menjadi 4.923.911 meter persegi. Sementara itu untuk total future supply hingga tahun 2025, akan ada 6 proyek mal sejumlah 292.109 meter persegi.

“Di akhir 2022, beberapa penyewa f&b menutup seluruh gerainya. Walaupun demikian, hal tersebut tidak berpengaruh signifikan seiring dengan masih kuatnya serapan ruang ritel oleh tenant potensial lainnya dari sektor fashion, electronic, e-commerce, groceries, sport apparel and games or kids playgrounds”, tambah Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat.

Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kalip menambahkan, performa ritel Jakarta saat ini masih belum merata, dan perbaikan performa memang tidak ditunjukan oleh seluruh kelas ritel.

“Pengelola ritel perlu memiliki daya adaptasi yang cepat mengikuti dinamika tren saat ini, diantaranya dengan melakukan peningkatan kualitas gedung (building upgrade) sehingga nilai asetnya dapat terus diperhitungkan sebagai aset yang prospektif,” tutupnya. (SAN)