Otorita IKN Tawarkan 4 Paket Investasi Smart City

Pembangunan smart city di IKN butuh kolaborasi. (Foto: Otorita IKN)
Jakarta – Otorita IKN mengakui bahwa pembangunan smart city alias kota cerdas IKN memiliki kompleksitas yang tinggi. Untuk itu, Otorita IKN membuka potensi kolaborasi dalam mewujudkannya dalam bentuk investasi.
“Kami memahami kompleksitas dalam membangun smart city membutuhkan kekuatan kolaboratif yang besar. Kami ingin membuka potensi kolaborasi dalam mewujudkan smart city pada kesempatan kali ini,” jelas Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 6 Maret 2024.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi (DBPI)Otorita IKN Agung Wicaksono menambahkan, Investasi smart city bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang membentuk kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan termasuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitarnya. Otorita IKN pun menawarkan empat paket investasi pengembangan smart city di IKN.
Keempat paket investasi tersebut meliputi Integrated Command Control Centre (Pusat Kontrol Komando Terpadu), Data Center (Pusat Data), Electric Vehicle Charging Station (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), Smart Poles (Tiang Pintar).
Paket investasi tersebut telah ditawarkan terhadap sejumlah investor dari berbagai negara melalui kegiatan Market Briefing Smart City I. Sebanyak 130 peserta hadir secara langsung dan 70 peserta secara online, dengan perwakilan dari 41 perusahaan, baik nasional maupun internasional.
Negara-negara yang mengikuti kegiatan tersebut, antara lain berasal dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Finlandia, Republik Rakyat Tiongkok, Perancis, Jerman, Jepang, Belanda, Polandia, Swiss, dan Taiwan.
Menurut data dari DBPI, Market Briefing Smart City I ini, merupakan kegiatan Market Briefing terbesar yang pernah diadakan di OIKN, menunjukkan tingginya antusiasme dari industri teknologi dalam mendukung pembangunan Smart City Nusantara.
Skema Investasi
Dalam upaya memfasilitasi para calon pemrakarsa investasi, Otorita Ibu Kota Nusantara menawarkan berbagai skema investasi mulai dari Public Private Partnership Unsolicited, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha, sampai Business to Business.
Agung menambahkan, “Melalui Market Briefing Smart City I, kami mengajak para pemangku kepentingan untuk bersama-sama berkontribusi dalam mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai kota cerdas yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.”
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan Market Briefing Smart City, para investor dijadwalkan untuk mengirimkan proposal mereka pada tanggal 18-25 Maret 2024. Ini akan diikuti oleh proses evaluasi, Proof of Concept (POC), lelang, dan selanjutnya pembangunan atau pengembangan, dengan garis waktu yang direncanakan hingga tahun 2025.
Kolaborasi yang kuat antara sektor publik dan swasta akan memperkuat upaya pengembangan smart city yang sejalan dengan visi Kota Dunia untuk Semua. Para pemangku kepentingan dan calon pemrakarsa investasi diundang untuk terus mengikuti perkembangan pembangunan Nusantara dan bersiap untuk turut serta berkontribusi mewujudkan visi Ibu Kota Nusantara sebagai pusat kehidupan yang modern dan berkelanjutan. (SAN)