Simbol Toleransi, Urban Heritage Lasem Direvitalisasi

Alun-alun Lasem (Foto; PUPR)
JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang melakukan penataan kembali (revitalisasi) kawasan bersejarah perkotaan (urban heritage) Kota Pusaka Lasem di Rembang, Jawa Tengah. Anggaran untuk penataan kawasan pusaka tersebut sebesar Rp88,13 miliar yang dilaksanakan secara multiyears contract 2021-2022
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Lasem dikenal sebagai daerah bersejarah dan menjadi simbol toleransi dan keberagaman budaya di Nusantara. Penataan Kota Pusaka Lasem bertujuan untuk memelihara asa toleransi tersebut.
“Lasem sudah lama dikenal menjadi kota toleransi, baik agama maupun etniknya. Inilah yang mendorong pemerintah melakukan penataan kawasan bersejarah di Lasem,” kata dia saat meninjau penataan kawasan Kota Pusaka Lasem, Minggu (2/1/2022).
Menteri Basuki tiba di Masjid Jami Lasem sekitar pukul 11.30 WIB dan langsung menunaikan shalat dzuhur berjamaah di masjid bersejarah tersebut.
Lebih lanjut dia mengharapkan penataan Kota Pusaka Lasem harus dilakukan secara cermat dan hati-hati, baik dari segi struktur dan nilai estetika. Menurut Basuki, usaha ini merupakan pekerjaan seni (art work), sehingga perlu memerhatikan detail setiap pekerjaan.
Menteri Basuki menambahkan, dari hasil tinjauan tersebut, dirinya telah menginstruksikan kepada jajaran Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jateng agar pedestrian Jalan Daendels di kawasan pusaka Lasem juga ditata, sehinga nilai sejarahnya lebih kental terasa.
“Saat ini progres penataan sudah 30% dengan lingkup penataan kawasan seperti alun-alun, pembangunan Pasar Lasem, rehabilitasi Masjid Jami’, serta penataan pedestrian jalan. Ditargetkan pada Agustus 2022 seluruhnya dapat dirampungkan,” jelasnya.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhammad Arwani Thomafi menyebutkan penataan Kota Pusaka Lasem adalah salah satu aspirasi dari Komisi V DPR RI untuk pembangunan daerah. Oleh karena itu, pihaknya siap mengawal program penataan kawasan tersebut dapat berjalan baik.
“Seperti yang disampaikan Bapak Menteri PUPR, ini adalah program dengan perspektif seni, jadi betul-betul harus dilaksanakan dengan baik dan rapi. Output terakhirnya diarahkan untuk bagaimana dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lasem,” kata dia.
Penataan kawasan pusaka Lasem mulai dilaksanakan sejak 24 Agustus 2021 dan direncanakan selesai 18 Agustus 2022. Pekerjaan ini dilakukan kontraktor pelaksana PT Putera Jaya Andalan dan PT Yodya Karya (Persero) Wilayah I dengan supervisi oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR. (MRI)