Page 14 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Mei 2024
P. 14
TOPIK UTAMA
MENDORONG SKEMA-SKEMA BARU
PEMBIAYAAN PERUMAHAN
SEJALAN DENGAN PENDEKATAN PROPERTINOMIC, REALESTAT INDONESIA (REI) SELALU MENGAMBIL SIKAP PROAKTIF MENGATASI BERBAGAI
PERSOALAN DI SEKTOR PROPERTI TERUTAMA HAMBATAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (MBR).
iskusi yang intens dan konstruktif, salah satunya “REI terbuka dengan berbagai usulan atau diskursus
dilakukan REI dengan PT Bank Tabungan Negara untuk dibahas, termasuk bagaimana menumbuhkan sumber-
(Persero) Tbk atau Bank BTN. Beberapa hal telah sumber baru pembiayaan perumahan sehingga dapat men-
Ddidiskusikan REI dan BTN antara lain berkaitan dorong percepatan pembangunan perumahan nasional,”
dengan tiga aspek penting yakni kualitas, likuiditas dan kata Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto kepada wartawan
upaya memperluas likuiditas. saat konferensi pers di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Nusa
Tenggara Timur (NTT), Jumat (26/5).
Menurutnya, selama ini likuiditas perumahan hanya mengandalkan
anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) serta sekuritisasi aset
kredit pemilikan rumah (KPR) komersial. Tetapi sayangnya, sekuritisasi
aset KPR untuk rumah subsidi belum bisa dilakukan. Padahal hal itu bisa
menambah likuiditas untuk pembiayaan rumah MBR, karena pada akhir-
nya produknya sama-sama KPR.
Sekuritisasi aset melalui instrumen efek beragun aset (EBA) KPR meru-
pakan cara perbankan untuk mencairkan portofolio KPR yang dimiliki
sebagai sumber pendanaan, sehingga arus kas menjadi lebih terjaga dan
bisa menjadi sumber dana buat aktivitas pembiayaan KPR baru. Sekuritisasi
KPR bersubsidi menjadi penting, karena pendanaan KPR subsidi yang ber-
sumber dari APBN alokasinya selama ini sangat terbatas.
14 | Edisi 209, Mei 2024 | RealEstat Indonesia