Page 15 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Mei 2024
P. 15
TOPIK UTAMA
Hirwandi menilai, jangka waktu pinjaman
KPR subsidi saat ini selama 20 tahun terlalu
lama. Padahal, penghasilan masyarakat cende-
rung mengalami peningkatan. Menurutnya,
idealnya tenor KPR yang memeroleh subsidi
KPR cukup hingga tahun ke-10 saja.
“Kami coba simulasikan sekitar 3% saja,
maka paling lambat pada tahun ke-10 nanti
konsumen rumah subsidi sudah dapat meng-
absorb suku bunga pasar,” sebutnya.
Untuk tahun ke-11 dan selanjutnya, je-
las Hirwandi, konsumen akan mendapat
bunga komersial atau floating rate yang tidak
lagi disubsidi. Dengan begitu, akan semakin
banyak penerima manfaat subsidi perumahan,
bahkan hingga dua kali lipat.
Kiri-kanan: Waketum DPP REI Bobby Lianto, Sekjen DPP REI Raymond Arfandy, Ketum DPP REI Saat ini, porsi APBN untuk mendanai KPR
Joko Suranto, Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar dan Ketua DPD REI NTT Bobby Pitoby. subsidi sebesar 75%, sedangkan 25% sisanya
bersumber dari pembiayaan perbankan. Misal-
Disinggung soal rencana pemerintah un- Sebanyak 12,7 juta kepala keluarga belum nya untuk rumah seharga Rp180 juta, maka
tuk mengurangi tenor atau jangka waktu KPR mendapat kesempatan untuk memiliki rumah pemerintah harus menyediakan dana KPR
bersubsidi dari 20 tahun menjadi 10 tahun sehingga kami mendorong agar program pe- sub-sidi sebesar Rp135 juta untuk penyaluran
disubsidi dan 10 tahun mengikuti bunga nyediaan hunian menjadi program prioritas KPR subsidi ke masyarakat. “Sebaiknya dana
pasar, REI menilai hal itu kemungkinan dapat nasional,” tutur Joko. sebesar itu untuk investasi yang hasilnya bisa
diterapkan karena penghasilan nasabah seha- mendanai subsidi bunga,” paparnya.
rusnya sudah meningkat dalam 5-10 tahun ke Dana Abadi Terkait usulan lainnya seperti besaran suku
depan. Sementara itu, Direktur Konsumer Bank bunga KPR subsidi menjadi 10%. Komposisi-
“Upaya itu dapat mengurangi beban BTN, Hirwandi Gafar menyebutkan pihaknya nya, sebesar 5% beban bunga ditanggung
subsidi yang harus ditanggung pemerintah tengah mengusulkan perubahan skema KPR oleh debitur, dan 5% lagi dibayarkan oleh pe-
dan dapat memperluas jangkauan penerima subsidi dari skema KPR Fasilitas Likuiditas Pem- merintah. Upaya itu, kata Hirwandi, bertujuan
KPR bersubsidi guna mengatasi backlog rumah biayaan Perumahan (FLPP) menjadi skema KPR agar KPR yang disalurkan bisa disekuritisasi
yang kini mencapai 12,7 juta unit,” ungkap CEO subsidi selisih bunga. Nantinya, subsidi untuk sehingga ekosistem pembiayaan perumahan
Buana Kassiti Group tersebut. hunian MBR akan bersumber dari pemupukan akan hidup kembali. PT SMF misalnya, bisa
Bank BTN telah mengusulkan sejumlah dana abadi dari hasil investasi. melakukan sekuritisasi sesuai fungsinya di se-
skema baru pembiayaan KPR bersubsidi kepa- “Untuk jangka waktu 10 tahun hingga 15 condary mortgage.
da pemerintah termasuk potongan tenor KPR tahun, pemerintah akan tetap mengalokasikan “Selain itu, batasan penghasilan maksimal
subsidi dari yang selama ini 20 tahun menjadi pendanaan dari APBN untuk KPR FLPP sebagai calon konsumen rumah subsidi juga memicu
10 tahun saja. Bank fokus perumahan itu dana abadi. Tapi ditambah dengan sumber ketidakadilan. Idealnya, batasan penghasilan
juga mengajukan skema dana abadi untuk pendanaan lainnya. Pada saatnya nanti, peme- digeser karena masyarakat berpenghasilan
pendanaan program pembangunan peruma- rintah tidak perlu lagi mendanai dari APBN tanggung (MBT) dengan penghasilan Rp15
han. karena dana abadi itu nantinya yang akan juta per bulan ternyata juga sulit untuk mem-
“Itu bagus sekali, karena sebenarnya mensubsidi KPR FLPP,” ujarnya. peroleh rumah,” ujar Hirwandi. (Rinaldi)
banyak sumber-sumber pembiayaan yang
bisa diperoleh dari dana jaminan sosial, tabu-
ngan pensiunan, dana yang dikelola BPKH
(Badan Pengelola Keuangan Haji) atau dana
wakaf. Sumber dana itu bisa ditempatkan di
perbankan sebagai dana pendamping agar
cost of fund bisa lebih rendah. Dengan begitu
tingkat bunga KPR akan lebih terkontrol karena
sumber pendanaannya berbiaya murah,” jelas
Joko.
Jika opsi sumber dana pendamping itu
bisa digulirkan, dia berkeyakinan perbankan
dalam mendukung pembiayaan perumahan
akan lebih baik.
“Kita sama-sama memikirkan upaya per-
cepatan, keringanan dan kemudahan bagi
masyarakat yang belum memiliki rumah. FOTO-FOTO: DOK. REI
RealEstat Indonesia | Edisi 209, Mei 2024 | 15