Page 9 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi September 2024
P. 9

TOPIK UTAMA

               Menurut Daniel, selama ini beberapa masa-
            lah terjadi akibat pemerintah tidak fokus pada
            persoalan dan isu perumahan seperti kuota
            Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
            (FLPP) untuk rumah subsidi yang pada tahun
            2024 ini sudah habis pada bulan Agustus.
            Dia menegaskan, kuota rumah subsidi yang
            terbatas akan berdampak karena perumahan
            memiliki multiplier effect yang besar terhadap
            sektor lainnya.
               “Kementerian khusus perumahan juga bisa
            mengatasi kendala aturan dan perizinan yang
            saat  ini  masih  menghambat  pembangunan
            perumahan,” jelasnya.
               Wakil Ketua Umum DPP Himpunan Pe-
            ngembang Permukiman dan Perumahan
            Rakyat (Himperra), Aviv Mustaghvirin berpen-
            dapat bahwa saat ini kementerian yang meng-
            urusi kebutuhan pokok masyarakat seperti
            pangan dan sandang sudah ada, namun yang
            menanggani urusan papan tidak ada. Hal itu
            yang menyebabkan backlog perumahan sulit   Stakeholder berkumpul bahas pentingnya kementerian khusus perumahan.
            terselesaikan.
                “Soal perumahan banyak pekerjaan rumah   salah satunya karena tidak adanya kementerian   tantangan serius yang harus diatasi dengan
            yang harus diselesaikan pemerintah. Karena itu,   khusus.              meningkatkan langkah-langkah yang super
            Himperra merekomendasikan untuk dihidup-  Appernas Jaya merekomendasikan ke-  ekstra.
            kan kembali kementerian perumahan rakyat.   menterian khusus perumahan ini nantinya   “Program 3 juta rumah ini menjadi langkah
            Tanpa kementerian khusus, maka sulit sekali   harus fokus kepada tiga target yaitu membuat   strategis yang perlu didukung agar terlaksana
            untuk mewujudkan program 3 juta rumah ter-  skema baru tentang pembiayaan perumahan,   dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, perlu diwu-
            sebut,” kata Aviv.                  membuat  perizinan  agar lebih  mudah, dan   judkan gagasan agar urusan perumahan
               Pemerintah perlu melakukan intervensi   harus ada kesepahaman bersama tentang ru-  dapat kembali ditangani dan menjadi tang-
            dalam pembangunan perumahan terlebih   mah atau hunian yang akan dibangun untuk   gung jawab satu kementerian tersendiri yang
            dari sisi kebijakan diantaranya untuk mengen-  masyarakat.             mempunyai struktur fungsional sampai ke dae-
            dalikan harga tanah yang semakin tinggi di                             rah-daerah,” pesannya.
            perkotaan. Akibatnya, lokasi perumahan sub-  Langkah Super Ekstra         Theo juga mendorong pemerintah mem-
            sidi semakin jauh dari pusat aktivitas masya-  Menteri Negara Perumahan dan Permu-  berikan insentif agar kalangan swasta ikut
            rakat.                              kiman periode 1998-1999, Theo L. Sambuaga   berpartisipasi dalam program pemerintah un-
               Ketua Umum DPP Aliansi Pengembang   juga turut mendukung pembentukan ke-  tuk membangun jumlah rumah yang  reaso-
            Perumahan Nasional (Appernas Jaya) Andrili-  menterian khusus perumahan. Menurutnya,   nable untuk penyediaan rumah layak huni dan
            wan Muhamad menegaskan bahwa program   angka  backlog kepemilikan rumah masih   terjangkau untuk masyarakat khususnya MBR.
            3 juta rumah yang dicanangkan Prabowo-  sangat besar di Indonesia. Hal itu menjadi   (Rinaldi)
            Gibran akan mampu mengurangi  backlog
            perumahan di Indonesia. Asosiasi itu sangat
            mendukung program positif ini  untuk mem-
            bantu masyarakat berpenghasilan rendah
            (MBR) memiliki rumah.
               “Kami mengusulkan dibentuknya kembali
            kementerian khusus perumahan, karena peru-
            mahan  dan  infrastruktur  sama  pentingnya.
            Oleh karena itu, urusan perumahan tidak cu-
            kup hanya ditanggani oleh pejabat setingkat
            direktur jenderal,” kata Andriliwan yang akrab
            disapa Andre Bangsawan.
               Dia mengingatkan agar program 3 juta
            rumah ini diikuti dengan penyempurnaan ter-
            hadap regulasi dan skema-skema pembiayaan
            termasuk membenahi undang-undang yang
            terkait perumahan. Pengembang selama ini
            sangat kesulitan dalam mengurus perizinan,                                                FOTO-FOTO: ISTIMEWA

                                                                                     RealEstat Indonesia  |  Edisi 213, September 2024   |   9
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14