Page 13 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi September 2024
P. 13

TOPIK UTAMA

                “Adapun untuk kapasitas yang harus di-
            miliki menteri perumahan yang dipercaya
            presiden nantinya adalah sosok yang memaha-
            mi kondisi pasar perumahan saat ini dan
            terlibat  langsung  sebagai  praktisi,  sehingga
            kebijakan yang diambil dapat sesuai dengan
            harapan,” sebut Ali. 
               Menurutnya, menteri yang ditunjuk presi-
            den haruslah mereka yang mempunyai konsep
            paradigma yang baik secara makro dan mikro,
            karena tanpa itu semua sektor perumahan
            akan tetap jalan di tempat.  
               “Sebaiknya dari pengusaha atau pro-
                                                          ALI TRANGHANDA
                                                                                          FAJAR R. ZULKARNAEN
            fesional. Tapi baik pengusaha ataupun profe-  CEO INDONESIA PROPERTY WATCH   PELAKU INDUSTRI PERUMAHAN
            sional harus juga mengerti politik, karena        (IPW)
            sektor perumahan ke depan tentunya sarat de-
            ngan kepentingan politik,” rinci Ali.   Perumahan dan Pengembangan Perkotaan.   kawasan dan apa saja proses perizinan yang
                                                Kenapa? Sebab, ke depan penduduk Indonesia   menghambat, maka pada akhirnya kemen-
            Profesional & Paham Perumahan       mayoritas akan tinggal di perkotaan. Ini tren   terian bisa terjebak posisi quo vadis atau tidak
               Harapan senada disampaikan Ketua   dunia yang tidak dapat dihindari, sehingga   tahu arah yang benar.
            Umum Asosiasi Real Estat Broker Indonesia   kalau tidak dipersiapkan termasuk soal hunian-  “Jangan sampai kebingungan sendiri.
            (AREBI) Lukas Bong yang berharap Kemente-  nya maka akan jadi persoalan baru yang cukup   Karena itulah, dia harus dari kalangan profesio-
            rian Perumahan akan  dipimpin oleh sosok   serius,” kata Fajar.        nal yakni orang yang sudah bergelut di
            menteri yang paham betul di bidang ini. Menu-  Hal lain yang terpenting adalah Kemente-  bidang perumahan dan properti. Kalau sudah
            rutnya, pemahaman tersebut penting karena   rian Perumahan dan Pengembangan Perkota-  ada kementerian dan sosoknya tepat, maka
            sektor perumahan di Tanah Air jauh tertinggal   an ini harus dipimpin oleh sosok atau orang   diharapkan  program  Pembangunan  3  juta
            beberapa dekade dibandingkan negara-nega-  yang mengerti tentang perumahan dan   rumah Prabowo-Gibran dapat terealisasi secara
            ra tetangga.                        secara makro properti. Karena secara political   maksimal,” pungkas Wakil Ketua Umum DPP
               “Akan  lebih  baik  kalau  profesional  dan   will, kalau orang tersebut tidak mengerti soal   Realestat Indonesia (REI) bidang Kerjasama In-
            mengerti persoalan perumahan. Kita sudah   perumahan, tidak mengerti apa itu penataan   vestasi tersebut. (Rinaldi/Teti)
            lihat bagaimana gebrakan sosok profesional
            seperti Menteri Basuki di bidang infrastruktur. 
            Kami berharap orang seperti itu juga diper-  “Kami mengusulkan agar nama dan
            caya mengurusi sektor perumahan,” kata
            Lukas.                                  wewenangnya diperluas menjadi
               Apalagi, dia menyebutkan cukup banyak   Kementerian Perumahan dan
            profesional yang seharusnya bisa memimpin
            seperti pengembang yang berasal dari asosiasi   Pengembangan Perkotaan. Kenapa?
            pengembang. Mereka sudah paham seluk    Sebab, ke depan penduduk Indonesia
            beluk persoalan termasuk prosedur perizinan,
            sehingga bisa langsung lari kencang begitu   mayoritas akan tinggal di perkotaan.
            dilantik.
               Sementara itu, dalam sebuah diskusi rem-
            bug bareng perumahan yang diselenggara-
            kan komunitas masyarakat perumahan, pela-
            ku industri perumahan Fajar R. Zulkarnaen
            berkomentar selama ini sektor perumahan ter-
            kesan seperti diabaikan.
               Dia mencontohkan selama ini sektor
            penyediaan energi ada Kementerian ESDM,
            demikian pula penyediaan pangan ada Kemen-
            terian Perdagangan. Tetapi urusan penyediaan
            perumahan justru digabung dengan peker-
            jaan umum yang banyak mengurusi fisik infras-
            truktur. Oleh karena itu, pembentukan kembali
            Kementerian Perumahan harus didukung selu-
            ruh stakeholder perumahan. 
               “Kami mengusulkan agar nama dan wewe-
            nangnya diperluas menjadi Kementerian                                                     FOTO-FOTO: ISTIMEWA

                                                                                    RealEstat Indonesia  |  Edisi 213, September 2024   |   13
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18