
Ilustrasi properti residensial. (Foto: Freepik)
Jakarta – Bank Indonesia (BI) merilis Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang mencatat bahwa harga properti residensial di pasar primer tumbuh terbatas. Pada triwulan II 2025, tercatat bahwa Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) tumbuh sebesar 0,90% secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 1,07% (yoy) pada triwulan I 2025.
“Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh perlambatan kenaikan harga rumah kecil dan besar, yang masing-masing tumbuh sebesar 1,04% (yoy) dan 0,70% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan 1,39% (yoy) dan 0,97% (yoy) pada triwulan I 2025,” jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 6 Agustus 2025.
Ramdan menambahkan, harga rumah tipe menengah mengalami peningkatan dari 1,14% (yoy) menjadi 1,25% (yoy) pada triwulan II 2025. Secara spasial, dari 18 kota yang disurvei, 14 kota diantaranya mencatat perlambatan pertumbuhan IHPR secara tahunan.
Perlambatan terbesar tercatat di Kota Pekanbaru dan Surabaya, masing-masing dari 2,69% (yoy) dan 1,05% (yoy) pada triwulan I 2025 menjadi 1,67% (yoy) dan 0,44% (yoy) pada triwulan 2025. Sementara itu, pertumbuhan harga rumah di Kota Banjarmasin dan Semarang terakselerasi masing-masing dari 2,18% (yoy) dan 0,85% (yoy) menjadi 2,25% (yoy) dan 0,96% (yoy) pada triwulan II 2025.
Penjualan Properti Residensial
BI juga mencatat data dari 18 kota yang disurvei, 14 kota diantaranya mencatat perlambatan pertumbuhan IHPR secara tahunan. Perlambatan terbesar tercatat di Kota Pekanbaru dan Surabaya, masing-masing dari 2,69% (yoy) dan 1,05% (yoy) pada triwulan I 2025 menjadi 1,67% (yoy) dan 0,44% (yoy) pada triwulan 2025. Sementara itu, pertumbuhan harga rumah di Kota Banjarmasin dan Semarang terakselerasi masing-masing dari 2,18% (yoy) dan 0,85% (yoy) menjadi 2,25% (yoy) dan 0,96% (yoy) pada triwulan II 2025.
Secara triwulanan, penjualan rumah pada triwulan II 2025 terkontraksi sebesar 16,72% (quarter to quarter/qtq), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 33,92% (qtq). Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh penjualan rumah tipe kecil yang terkontraksi sebesar 26,98% (qtq), turun dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I 2025 sebesar 83,97% (qtq). Penurunan lebih dalam tertahan oleh perbaikan penjualan rumah tipe menengah dan besar yang tumbuh masing-masing sebesar 10,61% (qtq) dan 1,19% (qtq), meningkat dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 13,57% (qtq) dan 22,91% (qtq). (SAN)