Pemerintah Beri Insentif Investor IKN

Pemerintah bakal menawarkan sejumlah insentif fiskal dan non-fiskal untuk mewujudkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara
0
405

Jakarta – Pemerintah tengah menyiapkan sejumlah insentif guna merealisasikan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Ada tiga hal yang dipersiapkan, yakni penyiapan rancangan peraturan pemerintah (RPP) terkait insentif bagi pelaku usaha dan investor yang akan melakukan usaha di IKN, pembentukan Badan Usaha Milik Otorita (BUMO) IKN, serta pelaksanaan jajak pasar.

“Ada tiga hal yang kami persiapkan dalam rangka pembangunan IKN yang tidak hanya layak huni, tapi juga loveable. Kami ingin agar di tahun 2024 akan terbentuk satu ekosistem yang menyeluruh dan juga membuat kota itu menjadi kota layak huni,” ungkap Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono, dalam keterangan pers, Selasa, 4 Oktober 2022.

Pemerintah tengah menyiapkan sejumlah insentif fiskal dan nonfiskal untuk menyedot minat investor bergabung di proyek pembangunan IKN Nusantara. “Ada beberapa insentif fiskal dan nonfiskal yang memang kita rancang bersama-sama dengan Kementerian Investasi/BKPM serta juga tim interdep (antarkementerian). Mulai dari Kementerian Keuangan, Bappenas, dan dari kementerian terkait lainnya untuk membuat para investor nanti dapat menanamkan modalnya, menanamkan usahanya, melakukan usaha di IKN Nusantara dengan sebaik-baiknya. Itu akan bermanfaat buat semua pihak, mereka yang bermukim di sana ataupun oleh pelaku usaha itu sendiri,” kata Bambang.

Pembentukan BUMO

Terkait pembentukan BUMO IKN, Bambang menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan tindak lanjut masukan berbagai pihak. Berdasarkan masukan, di IKN terdapat suatu lembaga yang diharapkan akan membantu kelincahan Badan Otorita IKN dalam menciptakan iklim usaha yang baik dan berkelanjutan.

“BUMO akan menangani kepengusahaan di dalam IKN Nusantara. Badan usaha ini akan berpartner, melakukan deal-deal, melakukan strukturisasi, ataupun financial engineering bersama-sama dengan para investor dan pelaku usaha lainnya. Melalui BUMO kita berharap dapat tercipta satu iklim usaha yang sangat baik dan juga menjamin keberlanjutannya. Sustainability dari investment-nya juga akan kita perhatikan dengan baik ke depannya,” tuturnya.

Bambang juga menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan jajak pasar (market sounding) sebagai kelanjutan dari sosialisasi peluang investasi oleh Badan Otorita IKN bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Bambang mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi akan memimpin langsung jajak pasar ini.

“Pertengahan Oktober kita akan lakukan itu dengan mengundang para potential investor. Kita akan melakukan dialog satu forum untuk mengetahui seberapa jauh kita sudah mempersiapkan ya apa-apa yang harus kita bangun. Apa-apa yang kita harus upayakan agar iklim usaha, iklim investasi. Kemudian, yang paling penting adalah persiapan kota. Dengan begitu, kita akan memiliki kota yang benar-benar green, smart, inklusif, resilience, dan sustainable,” pungkas Bambang. (BRN)