Pengembang Optimistis Penjualan Lahan Industri Membaik

Kawasan Suryacipta City of Industry Karawang/Foto Istimewa
JAKARTA – Pengembang kawasan industri, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) optimistis kinerja perseroan akan membaik di 2022. Hal itu didorong peningkatan penjualan lahan industri yang trennya terus membaik, terlebih di masa post-pandemic yang melonggarkan aktivitas masyarakat.
Presiden Direktur SSIA, Johannes Suriadjaja mengatakan tahun ini pihaknya menargetkan penjualan lahan seluas 20 hektar di Suryacipta City of Industry Karawang dan penjualan lahan seluas 60 hektar dari Subang Smartpolitan.
Perseroan tengah menjalani tahap pengembangan fase pertama Subang Smartpolitan seluas 400 hektar. Kawasan tersebut nantinya akan menjadi wajah bagi Subang Smartpolitan dengan konsep smart and sustainable.
“Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang telah memberikan kelonggaran kepada masyarakat untuk kembali beraktivitas dan semakin membaiknya kondisi perekonomian serta realisasi investasi di Indonesia, kami yakin Subang Smartpolitan maupun Suryacipta City of Industry Karawang akan memiliki prospek positif, baik dari sisi peningkatan permintaan maupun transaksi,” ujar Johannes Suriadjaja dalam keterangannya, Jumat (10/6/2022).
Sepanjang tahun 2021, SSIA mencatat penjualan lahan seluas 10,1 hektar ke perusahaan teknologi regional dan perusahaan kimia dengan nilai total Rp179,8 miliar. Naik sekitar 81,6% dibandingkan dengan penjualan lahan pada 2020 sebesar 5,6 hektar atau senilai Rp82,5 miliar.
Kebutuhan Meningkat
Optimisme juga diungkapkan Direktur Pengembangan Bisnis PT Intiland Development Tbk, Permadi Indra Yoga. Menurutnya, kebutuhan terhadap lahan industri semakin meningkat sejalan dengan semakin banyaknya perusahaan yang ingin berekspansi di Indonesia.
Hal itu yang mendorong perseroan untuk mengembangkan Batang Industrial Park (BIP) di Batang, Jawa Tengah.
“BIP menjadi salah satu strategi pertumbuhan usaha perseroan untuk memperkuat portofolio dan kinerja usaha secara jangka panjang. Pengembangan ini sekaligus menjadi langkah antisipasi terhadap pertumbuhan kebutuhan lahan industri yang terus meningkat,” kata Permadi Indra.
Pengembangan kawasan industri merupakan salah satu dari empat segmen usaha utama Perseroan. BIP menjadi proyek kawasan industri kedua yang dimiliki Intiland, setelah sebelumnya sukses mengembangan Ngoro Industrial Park yang berlokasi di Mojokerto, Jawa Timur.
BIP merupakan kawasan industri terpadu yang pengembangannya terbagi ke dalam beberapa tahapan. Pengembangan tahap pertama meliputi area seluas 287 hektar dan pengembangan selanjutnya direncanakan sampai dengan seluas 500 hektar.
Martin Samuel Hutapea, Associate Director Research & Consultancy Department Leads Property Services Indonesia menyebutkan dengan prediksi pertumbuhan ekonomi yang optimis di kisaran 4,7% – 5,5% pada 2022, maka kegiatan industri diproyeksikan berjalan normal seperti sebelum pandemi.
Setelah mengalami permintaan tahunan sebesar 170 hektar selama 2021, sektor industri di Jabodetabek dan sekitarnya diperkirakan akan mencetak pertambahan permintaan tahunan sebesar 200 hektar di tahun 2022 atau tumbuh 20%.
“Pengembang dan pengelola kawasan industri akan tetap menawarkan harga lahan yang kompetitif sehingga kondisi harga lahan industri di tahun 2022 cenderung stabil,” ujar Martin.
Sektor otomotif, manufaktur dan logistik diperkiraan tetap menjadi pendorong permintaan lahan industri di 2022. (MRI)