Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengawali pembangunan tol pamungkas Jalan Tol Trans Jawa yakni di ruas Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi. Ruas tol sepanjang 175,40 km ini diharapkan semakin memperlancar distribusi orang, barang dan jasa.
“Ini bagian akhir Tol Trans Jawa yang tersambung dari ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Probolinggo-Banyuwangi sudah terlaksana sejak 2017 lalu. Hari ini kita mulai kembali untuk yang sudah siap secara teknis dengan nilai investasi sebesar Rp 10,7triliun. Yakni ruas Probolinggo-Besuki,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, saat peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek tol di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin, 6 Februari 2023.
Basuki berpesan kepada kontraktor dan konsultan pengawas untuk memperhatikan kualitas, estetika dan keberlanjutan lingkungan. “Semua itu bergantung sejak awal perencanaan. Untuk itu saya minta para konsultan untuk tidak main-main dengan mutu hasil pekerjaan. Para konsultan yang sudah dipercaya mengawasi pekerjaan harus menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,” pesan Menteri Basuki.
Menteri PUPR juga berpesan kepada kontraktor pelaksana yang melakukan pembangunan untuk memaksimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai arahan Presiden. “Gunakan produk dalam negeri untuk TKDN kita, dilarang impor, manfaatkan produk-produk infrastruktur dalam negeri. Dengan terus dibeli, seperti lead rubber bearing, maka produk-produk tersebut akan semakin berkembang,” ujarnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menyatakan, target pembangunan ruas tol selesai pada tahun 2024. “Penyelesaian ruas Tol Probolinggo-Banyuwangi menjadi penting. Selain bagian akhir dari Trans Jawa, tol ini juga membantu pengembangan aktivitas pariwisata, baik di Jawa Timur maupun Bali,” kata Danang.
Tahap Pembangunan
Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) Adi Prasetyanto dalam laporannya mengatakan, pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi terbagi menjadi dua tahap pembangunan. Tahap I akan menghubungkan Probolinggo hingga Besuki sepanjang 49,68 km, dan Tahap II menghubungkan Besuki hingga Banyuwangi sepanjang 125,72 km.
“Pembangunan Tahap I terbagi dalam tiga paket pekerjaan konstruksi. Pertama, Paket 1 Gending- Kraksaan (12,88 Km) dengan progres pembebasan lahan sebesar 92,02 persen. Untuk Paket 2 Kraksaan – Paiton (11,20 Km) dengan progres pembebasan lahan 89,67 persen. Adapun Paket 3 Paiton – Besuki (25,60 Km), progres pembebasan lahan 28,48 persen. Kami siap mulai konstruksi Paket 1 dan Paket 2 secara bersamaan di awal Februari 2023. Sedangkan konstruksi Paket 3 menyusul di pertengahan Februari 2023,” ungkap Adi.
Pelaksana Paket 1 ruas Gending – Kraksaan yakni KSO PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), dan PT Marga Konstruksi Nunsantara. Berikutnya, pekerjaan Paket 2 Kraksaan – Paiton oleh KSO PT Hutama Karya Infrastruktur, PT Acset Indonusa Tbk, dan PT Nindya Karya. Terakhir, KSO PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mengerjakan Paket 3 ruas Paiton – Besuki. (BRN)