Sub-sektor Hunian dan Industri Logistik Paling Prospektif di 2022

Konsultan properti Knight Frank Indonesia memperkirakan sub-sektor residensial, industri dan logistik akan menjadi subsektor properti yang paling prospektif pada tahun ini.
0
544
Ilustrasi hunian

JAKARTA – Konsultan properti Knight Frank Indonesia memperkirakan sub-sektor hunian atau residensial, industri dan logistik akan menjadi subsektor properti yang paling prospektif pada tahun ini. Namun, residensial masih akan tetap menjadi primadona.

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat mengatakan di penghujung tahun 2021 pihaknya telah melakukan survei dengan responden dari para penggiat bidang properti seperti pengembang, institusi keuangan, serta para advisor properti.

“Sekitar 60% responden percaya properti tahun ini akan tumbuh, 20% stagnan, 15% tumbuh dengan kuat, dan 5% tetap melambat,” ungkap dia dalam paparan virtualnya, yang ditulis Jumat (11/2/2022).

Menurut Syarifah, bagi calon pembeli hunian tapak maupun high rise building, tahun ini adalah saat paling cocok. Pasalnya, di 2022 ini masih banyak promosi dari pengembang dan juga insentif diskon pajak PPN masih diperpanjang.

Selain hunian, sub-sektor industri dan logistik juga diprediksi akan bersinar di tahun ini. Hal tersebut bisa dilihat dari serapan sub-sektor industri dan logistik yang mengalami peningkatan signifikan di tengah pandemi.

Meski terjadi pembatasan aktivitas dan kinerja di tahun 2020 dan 2021, namun serapan pasar dan ruang untuk logistik hingga modern logistic warehouse dinilai cukup baik.

Syarifah juga menekankan, peningkatan serapan di sub-sektor industri dan logistik tersebut tidak lepas dari peningkatan transaksi di sektor e-commerce.

“Kami belum bisa membuka angka peningkatan yang terjadi, karena akan dijelaskan pada sesi berikutnya. Tetapi memang sektor e-commerce turut agresif menyerap sub-sektor industri dan logistik estat. Ini sangat realistis sebab di masa pandemi, pemesanan online juga turut meroket,” tuturnya.

Dia menambahkan, pertumbuhan bisnis e-commerce yang masif juga berimplikasi pada serapan di ruang lahan industri logistik. Banyak ritel yang menyesuaikan diri atau beradaptasi melalui omni channel dan membuka warehouse. Hal ini pula meningkatkan otomasi, seleksi dan filter barang menjadi lebih cepat.

“Sebagai contoh kawasan di koridor timur Jakarta mulai banyak membuka landbank untuk pengembangan warehouse baru. Ini implikasi dari bisnis e-commerce,” ujar Syarifah.

Saatnya Beli Hunian

Sementara itu, pasar kondominium terus bergerak positif ditopang kebutuhan end-user dan juga didukung oleh promo pengembang dan insentif pemerintah yang tetap berlanjut. Meski demikian, pergerakan performa kondominium di tengah pandemi tidak sebaik performa rumah tapak (landed house).

Di paruh kedua 2021, berdasarkan data Knight and Frank pasokan kondominium bertambah menjadi 225.563 unit, dengan masuknya enam proyek baru. Sedangkan tingkat penjualan mencapai 95,6%, dengan kumulasi penjualan tumbuh 0,2% dari tahun sebelumnya. Secara harga, rata-rata harga jual melemah -5,1% dari tahun sebelumnya.

Di 2021, stok baru yang masuk mencapai 3.852 unit, dengan rerata penjualan stok baru mencapai 65,4% atau naik 3% dari semester sebelumnya. Penjualan kondominium di proyek yang sudah jadi banyak terjadi di segmen middle, dengan 18 proyek baru.

Willson Kalip, Country Head dari Knight Frank Indonesia, menyebutkan pergerakan pasar primer kondominium di 2021 cukup baik terutama pada segmen middle dan upper middle.

Apalagi dengan perpanjangan promosi dari pengembang dan perpanjangan insentif dari pemerintah, serta indikasi membaiknya perekonomian, maka tahun ini menjadi waktu yang tepat untuk membeli kondominium.

“Tahun ini menjadi saat yang tepat untuk pemulihan performa sektor kondominium dengan adanya berbagai insentif dari pengembang dan pemerintah,” pungkas Kalip. (MRI)