APBN Terbatas, Menhub Genjot Pembiayaan Infrastruktur Lewat Creative Financing

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (Foto: Kemenhub)
Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bertekad menyukseskan pembiayaan kreatif (creative financing) non-APBN dalam pembangunan infrastruktur transportasi. Langkah creative financing merupakan salah satu strategi yang dilakukan untuk memacu pembangunan di tengah keterbatasan APBN.
“Effort kami sangat besar untuk menyukseskan creative financing,” ucap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 21 Desember 2023.
Lebih jauh Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, visi dari Presiden RI Joko Widodo adalah meraih Indonesia Emas di tahun 2045 dan menjadi lima besar negara dengan pertumbuhan ekonomi terkuat di dunia.
Sektor transportasi berperan penting untuk mewujudkan visi tersebut, karena dengan membangun infrastruktur transportasi yang merata di seluruh wilayah Indonesia, akan menciptakan konektivitas antarwilayah dan berkontribusi pada peningkatan daya saing bangsa.
Selama kurun waktu 10 tahun terakhir, tren pagu APBN semakin menurun. Sementara, kebutuhan pembangunan transportasi berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Kemenhub 2020-2024 mencapai Rp1.288 triliun dan kemampuan APBN hanya 20 persennya.
“Oleh karenanya kami terus mendorong pendanaan kreatif di antaranya melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) maupun investasi swasta murni, dan mengoptimalkan Badan Layanan Umum (BLU) di lingkungan Kemenhub yang mampu meraih Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),” ujarnya.
Terkait optimalisasi BLU, Menhub menyebut, raihan PNBP yang didapat dari operasional BLU di lingkungan Kemenhub trennya terus meningkat. Dari tahun 2014 yang hanya sebesar Rp2 triliun, pada tahun 2019 sudah mencapai Rp9,4 triliun.
“Pada tahun 2020 dan 2021 raihannya sempat menurun karena terdampak Pandemi Covid-19. Namun pada tahun 2022 raihannya kembali meningkat menjadi 9,02 triliun rupiah atau melebihi target yang ditetapkan sebesar 8,5 triliun rupiah,” tutur Menhub.
Proyek KPBU
Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, hingga saat ini terdapat 12 proyek KPBU dengan estimasi nilai investasi mencapai Rp53,6 triliun. Di antaranya yaitu: Pelabuhan Patimban, Kereta Api Makassar – Parepare, Proving Ground Bekasi, serta Bandara Dhoho Kediri.
“Ada Pelabuhan Patimban dengan nilai investasi Rp18,9 triliun, Kereta Api Makassar – Parepare dengan nilai Rp 991 miliar, Proving Ground Bekasi dengan nilai Rp1,9 triliun, lalu Bandara Dhoho Kediri dengan nilai Rp10 triliun. Bandara Kediri adalah proyek bandara pertama dengan pembiayaan swasta murni,” ujar Menhub.
Untuk mempercepat proses dan realisasi proyek infrastruktur transportasi menggunakan pembiayaan kreatif, Kemenhub telah membentuk unit kerja baru yaitu Pusat Pembiayaan Infrastruktur Transportasi (PPIT).
Selain itu, upaya peningkatan iklim transportasi juga dilakukan, misalnya melalui pembentukan unit percepatan pelaksanaan berusaha, penyederhanaan perizinan usaha berbasis risiko, penyusunan NSPK Percepatan Pelaksanaan Berusaha (PPB), dan lain sebagainya. (SAN)