Begini Jurus Jitu Sri Mulyani Hadapi Tantangan Global

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (Foto: Kemenkeu)
Jakarta – Global Shock yang menjadi tantangan dunia saat ini juga akan berdampak bagi Indonesia di tahun 2023. Untuk itu, Indonesia perlu untuk terus berupaya dan memastikan pertumbuhan ekonomi domestik tetap sehat, baik itu dari sisi konsumsi, investasi, maupun belanja pemerintah.
“Ini bukan berarti kita menjadi seperti proteksionis, tetapi kami ingin memastikan bahwa sumber pertumbuhan domestik akan terus berkontribusi pada kemajuan ekonomi,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 12 November 2022.
Sri Mulyani menjelaskan, konsumsi rumah tangga menengah ke atas juga menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga tahun 2022 yang tumbuh sangat kuat. Angka pertumbuhannya mencapai 10 persen atau berada diatas rata-rata pertumbuhan nasional.
“Kami melanjutkan kepercayaan diri di kuartal keempat tahun ini dan pada tahun 2023. Itulah mengapa Indonesia akan menjaga inflasi agar kita dapat menjaga daya beli rumah tangga. Itulah bagaimana kita juga akan menjaga sumber pertumbuhan investasi di dalam negeri,” ucap Menkeu.
Tantangan Global
Saat ini dunia tengah dihadapkan pada berbagai tantangan global yang tidak mudah. Menteri Keuangan menyampaikan bahwa selain pandemi, juga terdapat ancaman dari krisis iklim, dan digital teknologi.
“Cukup banyak perusahaan digital yang perlu menyesuaikan diri, karena teknologi digital masih akan terus berkembang dan mampu mengubah kehidupan masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, juga terdapat kondisi geopolitik yang belum selesai. Masih banyak kebijakan yang telah berubah di sejumlah negara di dunia melihat dari fragmentasi yang terjadi dari kondisi empat dekade yang lalu daripada dengan kondisi sekarang.
“Tidak ada negara, tidak peduli seberapa kuat tidak dapat menyelesaikan masalah ini sendirian. Di sisi lain, dunia menghadapi ancaman global yang mengharuskan setiap negara untuk berkolaborasi dan bekerja sama. Karena Anda tidak dapat mengatasi masalah pandemi sendiri, perubahan iklim sendiri, teknologi digital sendirian. Jadi itu benar-benar seperti dua arah berlawanan yang perlu direkonsiliasi,” ujar Sri Mulyani.
Oleh karena itu, Menkeu mengapresiasi kemampuan Indonesia dalam memegang Presidensi G20 Indonesia di tengah kondisi yang rumit selama ini.
“Saya rasa ini perlu diapresiasi. Dalam hal ini menjadi berkah karena Indonesia benar-benar bisa menunjukan cara terbaik dan optimal dalam menjembatani situasi ini,” tutupnya. (SAN)