Kendati Diancam Krisis, Indonesia Masih Jadi Incaran Investasi

Kendati menghadapi ancaman krisis yang melanda dunia, Indonesia masih menjadi incaran investasi dari sejumlah perusahaan raksasa global.
0
476

Jakarta – Kendati menghadapi ancaman krisis yang melanda dunia, Indonesia masih menjadi incaran investasi dari sejumlah perusahaan raksasa global. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat peletakan batu pertama (groundbreaking) pabrik PT Wavin Manufacturing Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Senin, 3 Oktober 2022.

“Meskipun dunia pada posisi krisis finansial, tetapi Indonesia masih dipercaya untuk investasi perusahaan-perusahaan besar dunia. Mr. Sameer (CEO Orbia) menyampaikan hal ini karena stabilitas ekonomi dan politik di negara kita,” ujar Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers yang dikutip Selasa, 4 Oktober 2022.

Menurut Presiden dalam situasi krisis pangan, energi dan finansial, semua negara akan berlomba untuk berebut investasi. Alasannya, karena investasi memberi nilai tambah, membuka lapangan pekerjaan, penerimaan negara, dan menumbuhkan cadangan devisa.

“Kalau dulu sebelumnya kita impor. Setelah pabrik Wavin ini jadi, impornya sudah tidak ada lagi. Selain itu, di Provinsi Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Batang, tercipta lapangan kerja yang tidak kecil,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara menyampaikan bahwa di KITB telah ada 10 perusahaan yang berinvestasi dan dalam proses konstruksi. Beberapa di antaranya yaitu pabrik baterai mobil listrik, pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara, dan pabrik alat-alat kesehatan.

Lapangan Kerja

Presiden menuturkan kehadiran pabrik pipa milik PT Wavin ini akan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus pangsa ekspor ke negara-negara di kawasan Asia Pasifik, Australia, hingga Eropa. Presiden berharap investasi ini akan turut memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

“Hal ini akan kita kejar. Investasi apa pun, karena itu akan menciptakan lapangan kerja yang sangat besar. Kemudian, pajaknya bisa menambah penerimaan negara dan cadangan devisa kita dan yang paling penting akan men-trigger pertumbuhan ekonomi di negara kita,” jelasnya.

Presiden mengucapkan terima kasih kepada PT Wavin dan Orbia atas kepercayaannya berinvestasi di Indonesia. Menurutnya, jika sudah tidak ada kepercayaan investor terhadap sebuah negara, maka akan berdampak naiknya kebutuhan impor barang-barang.

“Begitu sebuah negara sudah mendapat cap tidak baik untuk investasi, tidak akan ada yang mau datang. Kalau sudah tidak ada yang datang artinya apa? Barang-barang harus impor dari luar,” tandasnya. (BRN)