Ekonomi Digital Indonesia Tahun 2025 Diprediksi Tumbuh 20%

 Ekonomi digital Indonesia hingga tahun 2025 mendatang diproyeksikan bakal tumbuh 20 persen dari tahun 2021 menjadi USD 146 miliar.
0
231

Jakarta – Ekonomi digital Indonesia hingga tahun 2025 mendatang diproyeksikan bakal tumbuh 20 persen dari tahun 2021 menjadi USD 146 miliar. Pemerintah memastikan perlunya transformasi ekonomi digital karena dapat berperan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ekonomi digital Indonesia sangat sangat kuat dan terbesar di antara negara-negara tetangga. Tentu ini adalah modal kita untuk berkembang,” ujar Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, dalam keterangan persnya, Senin, 14 November 2022.

Wamenkeu menilai, kebijakan pengembangan ekonomi digital di Indonesia mencakup bidang yang sangat besar. Misalnya, pemerintahan, pendidikan, kesehatan, perdagangan dan perindustrian, administrasi kependudukan, hingga sektor keuangan. Untuk itu, pemerintah mendukung pengembangan ekosistem digital Indonesia. Antara lain dengan mendorong kebijakan dan regulasi yang mendukung inovasi; membangun infrastruktur dasar dan infrastruktur keuangan yang kuat, kokoh, dan terintegrasi. Kebijakan pengembangannya juga harus memastikan ketersediaan dukungan fiskal, seperti insentif perpajakan dan dukungan pembiayaan bagi UMKM. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital dalam berbagai program pemerintah dan layanan publik.

“Selain pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan kapasitas, juga harus ada perlindungan konsumen. Ketika digitalisasi  masuk ke dalam kegiatan ekonomi, maka perlindungan konsumen menjadi sangat penting. Perlindungan data dan perlindungan privasi menjadi sangat penting dan kita bekerja dengan hal tersebut,” kata Wamenkeu.

Seiring meredanya pandemi dan menuju kenormalan baru, Wamenkeu berharap Indonesia menuju pemulihan yang mendorong transformasi ekonomi dan muncul ruang-ruang baru pertumbuhan ekonomi.

“Kita harapkan ke depan Indonesia akan lebih maju dan kegiatan ekonomi lebih marak. Kita menuju ke kehidupan ekonomi yang lebih normal, basis digital terus kita dorong. Namun kegiatan ekonomi tetap secara fisik juga kita lakukan. Kita tatap ekonomi Indonesia ke depan yang mengombinasikan gerak fisik dan juga gerak digital yang makin kompatibel,” pungkasnya. (BRN)