PUPR Relokasi Rumah Korban Longsor NTT

0
793

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang menyiapkan relokasi pembangunan rumah bagi para korban bencana longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Relokasi perlu dilakukan karena lokasi permukiman warga terdampak bencana saat ini berada di jalur debris aliran sungai kini penuh bebatuan. Risikonya sangat tinggi jika mereka kembali tinggal di sana,” ujar Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Bencana Kementerian PUPR di NTT dan NTB Widiarto, dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, 12 April 2021.

Widiarto mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim ke Adonara dan Lembata guna berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat. Berdasarkan informasi sementara, untuk di Adonara sudah ada dua alternatif lokasi. Sedangkan di Lembata juga sudah ada tanah milik Pemda. Namun, kata Widiarto, untuk relokasi di Lembata masih akan berkomunikasi dengan masyarakat setempat.

“Kami akan terus berkomunikasi dengan masyarakat setempat. Sebab memindahkan tempat tinggal juga harus menangani masalah sosial, bukan hanya masalah teknis saja. Salah satu syaratnya adalah lokasi itu harus aman dari risiko bencana,” kata Widiarto.

Widiarto menyebutkan, pihaknya akan membangun sebanyak 1.000 unit Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha). Rinciannya, sebanyak 700 unit di Lembata dan 300 unit di Adonara. “Tapi perkembangan pasti angkanya akan terus berkembang setelah survei detail dengan Pemda dan masyarakat setempat,” tuturnya.

Widiarto memperkirakan, jika lahan sudah siap tersedia, maka pembangunan fisiknya kira-kira akan dapat selesai dalam kurun waktu empat bulan. Hal itu karena proses pembangunan tidak begitu sulit dengan metode knock down Risha.

Selain langkah percepatan relokasi permukiman, Kementerian PUPR juga membantu penanganan darurat bencana banjir bandang di Adonara dan Lembata Provinsi NTT. Saat ini di kedua wilayah terdampak telah beroperasi 23 unit excavator, 24 unit dump truck, 3 unit loader, dan 1 unit grader.

Kementerian PUPR juga menyalurkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih berupa enam unit mobil tangki air dan 10 unit hidran umum. Berikutnya, tambahan bantuan dari Kota Kupang sebanyak 5 unit mobil tangki air, 10 unit hidran umum, 1 unit mobil toilet, dan WC Knock Down 4 unit. Berikutnya 1 unit Loader, 1 unit motor grader, 1 unit water tank, dan 2 unit vibratory roller. (BRN)