Menparekraf Promosi Potensi Pariwisata Kawasan IKN

Kemenparekraf/Baparekraf mendukung promosi potensi pariwisata di kawasan IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kaltim.
0
472

Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung promosi potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

“Kita akan arahkan (wisatawan) agar lebih banyak berwisata di IKN. Ini adalah pariwisata yang menjanjikan dan berbasis konservasi juga green tourism. Kita berharap bakal mendorong lebih banyak pengenalan terhadap IKN,” kata Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, di Jakarta, Senin, 31 Juli 2023.

Sandiaga menyampaikan, pihaknya bekerja sama dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah menyiapkan beberapa kegiatan untuk memasarkan potensi wisata yang ada di kawasan IKN. Adapun pelaksanaan kegiatan tersebut dalam kurun waktu Agustus hingga Oktober 2023. “Ada FGD (focus group discussion), famtrip, festival budaya, pameran, dan misi penjualan produk-produk parekraf,” kata Sandiaga.

Kepala OIKN Bambang Susantono mengungkapkan pengembangan kawasan IKN berbasis sustainable forest city. Komposisinya, sebesar 25 persen bangunan dan 75 persen hutan hujan tropis. Pengembangan pariwisata berkelanjutan menjadi pilihan yang tepat untuk mengembangkan potensi di kawasan IKN.

“Jadi tentu saja kami ingin mengajak semua provinsi dalam upaya memajukan dan memanfaatkan sustainable forest IKN,” ujar Bambang.

Menparekraf Sandiaga memaparkan, perhelatan International Tourism Investment Forum (ITIF) 2023 pada 26-27 Juli 2023 di Bali berhasil menarik komitmen investasi. Utamanya investasi dalam pengembangan pariwisata hijau. “Ini menjadi daya tarik bagi stakeholder yang berpartisipasi dalam International Tourism Investment Forum,” ujarnya.

Sandiaga menuturkan ada beberapa lembaga yang ikut bekerja sama dalam forum ini. Antara lain UNDP (United Nations Development Program/Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-bangsa), WTO (World Trade Organization/Organisasi Perdagangan Dunia), Bank Indonesia, dan stakeholder lainnya.

Kegiatan ini juga diisi penandatanganan Letter of Intent (LOI) antara Nimo Enterprise dan Mitra Jaya dengan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dengan nilai total sekitar Rp 510 miliar. Berikutnya adalah penandatanganan kerja sama antara Martha Tilaar Group dengan tiga Badan Otorita Pariwisata. (BRN)