Pengembangan KSPN Borobudur Butuh Dukungan Tiga Hal Ini
Jakarta – Kementerian PUPR mendukung Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman, dan perumahan. Pengembangan infrastruktur terpadu yang berkelanjutan terus dilakukan pada KSPN Borobudur di Jawa Tengah sebagai situs warisan budaya dunia (World Heritage Site).
“Ada tiga hal untuk mendukung kawasan sekitar Candi Borobudur. Pertama, akses jalan tol maupun non tol sehingga akan mempermudah wisatawan. Kedua, peningkatkan kualitas terhadap rumah masyarakat menjadi pondok wisata (homestay) di sepanjang koridor Borobudur sekaligus mendorong pengembangan usaha. Dan ketiga, melalui penataan kawasan,” urai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 26 Januari 2024.
Menteri Basuki menjelaskan, infrastruktur yang dibangun diharapkan dapat mendukung pelestarian cagar budaya, mengubah wajah kawasan, dan meningkatkan kenyamananan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Penataan KSPN Borobudur dilakukan melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Cipta Karya. Lingkup kegiatannya meliputi penataan Gerbang Penanda kawasan, yaitu Gerbang Palbapang (Gerbang Singa), Gerbang Blondo (Gerbang Kalpataru), Gerbang Kembanglimus, penataan Concourse dan Plaza Candi Borobudur, serta penataan Aksis Budaya: Mendut-Pawon-Borobudur.
“Pelaksanaan Penataan KSPN Borobudur Tahap I dimulai pada Oktober 2020 dan selesai pada Desember 2021. Dengan alokasi anggarannya sebesar Rp119,5 M,” jelas Kepala BPPW Jawa Tengah Kuswara.
Pada Tahap I ini, dilakukan pula pembangunan SPAM KSPN Borobudur berkapasitas 100 liter/detik yang melayani 12 desa, di Magelang, Jawa Tengah. SPAM ini memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat sekitar area KSPN Borobudur.
Tahap 2
Saat ini Kementerian PUPR tengah melanjutkan penataan KSPN Borobudur Tahap 2 melalui Penataan Kampung Seni Borobudur dan Museum di Kujon, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Pembangunannya telah dilaksanakan pada 2023-2024.
“Progresnya telah mencapai 4,3% dengan alokasi anggaran sebesar Rp253,2 M. Lingkup pekerjaannya antara lain Penataan Kampung Seni Borobudur dan Museum, Penataan Lapangan Olahraga Kujon (Lapangan Pengganti), dan Zona 2 – Kawasan Candi Borobudur,” jelas Kuswara.
Penataan Kampung Seni Borobudur di Kujon, mengcover luas area sebesar 10,74 ha. Dengan lingkup kegiatan pembangunan pasar seni cinderamata, kuliner, parkir kendaraan dan akses point, ruang kreatif, pusat pelatihan kriya seni, panggung seni budaya, shuttle service/ wira-wiri, toilet, mushola dan penataan lansekap. (SAN)