PUPR Percepat Konstruksi Tol Trans Sumatera

Kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif seperti Kawasan Industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
0
325
Tol Trans Sumatera

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tengah mempercepat penyelesaian pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dari Provinsi Lampung hingga Aceh.

“Jalan tol ini juga terkoneksi dengan jalan nasional di Sumatera, sehingga harapan kami juga dapat mendukung pengembangan wilayah, khususnya di Sumatera Selatan,” ujar Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Triono Junoasmono dalam keterangan resminya, Jumat, 24 Juni 2022.

Adapun Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif seperti Kawasan Industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

Triono menjelaskan, penyelesaian seksi 2 dan 3 akan melengkapi seksi 1 dan 3 (segmen Kayu Agung – Kramasan) sepanjang 37,6 km yang telah selesai dan beroperasi. Tol Kayu Agung – Palembang – Betung merupakan bagian dari koridor utama (backbone) Jalan Tol Trans Sumatera untuk meningkatkan konektivitas antara kota/kawasan di Pulau Sumatera bagian selatan. Tol ini akan mengintegrasikan konektivitas kawasan, memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri di koridor Palembang – Jambi.

Pembebasan Lahan

Saat ini progres pembebasan lahan seksi 2 dan 3 (Kramasan-Betung) telah mencapai 87,5 % dan progres konstruksinya mencapai 35 % dengan target penyelesaian pada Agustus 2023. Pembangunannya dilaksanakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Waskita Sriwijaya Tol dengan total investasi sebesar Rp22,17 triliun.

Ruas ini (Kapalbetung) membentang sepanjang 111,7 km dikerjakan oleh  kontraktor PT. Waskita Karya (Persero)  Tbk dan PT. Yasa Patria Perkasa memiliki 7 buah Simpang Susun (SS),” tambahnya.

Sementara untuk pembangunan Jalan Tol Simpang Indralaya – Muara Enim sepanjang 119 Km terbagi menjadi 2 Seksi. Seksi 1, yaitu Simpang Indralaya – Prabumulih sepanjang 65 Km dan Seksi 2 Prabumulih  – Muara Enim sepanjang 54 Km.

Untuk Seksi 1 sendiri dari Simpang Indralaya – Prabumulih progres pembebasan lahan mencapai 96 % sedangkan konstruksinya mencapai 82,9 %. Targetnya akan selesai konstruksinya pada Desember 2022. Sedangkan Seksi 2 dari Prabumulih hingga Muara Enim saat ini progres pembebasan lahan mencapai 19,0 %. Sedangkan, konstruksinya mencapai 8,7 % dengan selesai konstruksinya pada tahun 2024.

Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) membangun Jalan Tol Simpang Indralaya – Muara Enim dengan kontraktor PT. Hutama Karya Infrastruktur memiliki 3 buah Simpang Susun (SS) dengan biaya investasi senilai Rp24, 1 triliun. (SAN)