10 Aturan Feng Shui Menata Dapur, Lahirkan Energi Positif di Rumah

Ilustrasi dapur (Foto: Freepik)
Jakarta – Tidak hanya sekadar tempat memasak, dapur dalam tradisi feng shui juga disebut-sebut sebagai “jantung rumah” yang menyimpan energi penting bagi kesejahteraan keluarga. Dapur sering dikaitkan dengan wilayah seorang ibu, berbeda dengan sang ayah yang domainnya adalah ruang tamu.
Dalam filosofi feng shui, dapur menyimpan energi api yang kuat sehingga harus ditata dengan bijak. Karena itulah, ada sejumlah aturan khusus yang diyakini dapat menjaga keseimbangan energi agar tidak berbalik membawa sial.
Mau tahu lebih detail mengenai feng shui dalam menata dapur agar dapat mengalirkan energi positif di rumah? Berikut 10 aturan feng shui dapur yang dapat berlaku untuk semua rumah, tanpa peduli ukuran atau arah bangunan.
1. Pintu utama tidak boleh langsung menghadap dapur
Ketika energi api dari dapur langsung terlihat begitu pintu rumah dibuka, diyakini penghuni akan “diserang” energi panas setiap kali masuk rumah.
2. Hindari benturan api dan air
Kompor (unsur api) dan wastafel (unsur air) tidak boleh berhadapan atau berdampingan terlalu dekat. Jika tak bisa dihindari, berilah jarak minimal 46 cm atau gunakan pembatas.
3. Perhatikan posisi kulkas
Kulkas melambangkan kekayaan keluarga. Letaknya tidak boleh berhadapan dengan kompor, dan jangan sampai pintunya langsung menghadap pintu masuk rumah.
4. Jangan gunakan tema merah
Dapur sudah memiliki unsur api yang kuat. Menambahkan warna merah pada dinding atau perabot hanya akan memperbesar potensi “api”, yang bahkan bisa diartikan sebagai bahaya kebakaran.
5. Hindari lukisan atau gambar
Gambar gunung, bunga, atau hewan akan berubah makna negatif di ruang penuh energi api: gunung bisa dianggap gunung berapi, bunga terbakar, dan hewan yang terpanggang.
6. Pintu rumah langsung ke dapur bukan pilihan baik
Desain ini kini sering ditemukan di apartemen kecil. Dalam feng shui, kondisi ini dianggap sama dengan masuk rumah dari pintu belakang, yang bisa membawa energi negatif.
7. Posisi saat memasak harus aman
Saat berdiri di depan kompor, jangan sampai punggung menghadap pintu atau wajah menghadap jendela. Hal ini diyakini membuat energi pribadi lebih rentan terganggu.
8. Ruang tambahan perlu pemisah
Bila dapur memiliki akses langsung ke balkon, ruang cuci, atau teras, sebaiknya diberi pintu agar energi tetap terkendali.
Tumpukan barang di dapur dianggap sebagai penghalang aliran energi. Meski tidak harus seperti ruang pamer, dapur yang rapi dipercaya lebih mendatangkan keberuntungan.
10. Hindari posisi dapur di tengah rumah
Letak dapur di titik pusat dianggap membakar keberuntungan seluruh penghuni. Jika tak bisa dihindari, setidaknya jangan letakkan kompor di titik tengah bangunan.
Selain kesepuluh aturan itu, para pakar feng shui juga menekankan pentingnya pemisahan dapur dengan ruang tamu atau ruang keluarga. Idealnya, dapur memiliki pintu. Jika tidak, setidaknya ada dinding yang jelas memisahkan agar energi api tidak menyebar ke ruang lain.
Dengan mengikuti panduan sederhana ini, dapur tak hanya berfungsi sebagai ruang memasak, tetapi juga menjadi pusat energi positif yang diyakini mampu menjaga keharmonisan rumah tangga sekaligus memperkuat kesejahteraan keluarga. (SAN)