Optimisme Sektor Ritel dan Kawasan Industri Pasca Aksi Demonstrasi

Sektor kawasan industri dan ritel pada Semester II 2025 diprediksi tetap memiliki potensi yang baik.
0
16
Optimisme Sektor Ritel dan Kawasan Industri Pasca Aksi Demonstrasi

Jakarta – Sektor kawasan industri dan ritel pada Semester II 2025 diprediksi tetap memiliki potensi yang baik. Lembaga Konsultan Properti Knight Frank Indonesia memprediksi untuk jangka panjang kawasan industri prospek Indonesia masih sangat potensial jika dapat membangun iklim investasi yang kondusif dan menjaga kepercayaan investor.

“Investor akan terus memantau bagaimana upaya-upaya para stakeholder memberikan jaminan keamanan dan menjaga kestabilan politik. Sementara itu dalam jangka panjang sebenarnya Indonesia masih sangat potensial dengan bonus demografi yang kita miliki dan masih menjadi pasar yang besar, emerging market. Namun dengan catatan kita mampu membangun iklim investasi yang kondusif dan membangun kepercayaan investor,” jelas Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat saat Online Press Conference “Jakarta Property Highlight H1 2025”, Kamis, 11 September 2025.

Lebih jauh Syarifah menjelaskan, serapan lahan kawasan industri dalam satu tahun terakhir lebih dari separuhnya diserap oleh EV-related dan data center. Disebutkannya bahwa EV-related terhitung sebagai sektor dengan serapan tertinggi dalam satu tahun terakhir. Sementara itu, meski terus menyerap lahan industri, serapan data center mulai terlihat menurun. Dalam lima tahun terakhir, Submarket Cilegon-Serang membayangi serapan lahan Bekasi dan Karawang.

Total pasokan untuk kawasan industri saat ini sebesar 15.850 hektare yang bertambah berasal dari koridur timur. Sementara itu, permintaan lahan atau penjualan kumulatif terus positif, yakni berkisar 63,8%. Kawasan Karawang, Cilegon-Serang dan Bekasi menjadi submarket penyerap lahan tertinggi di awal tahun 2025.

Sektor Ritel Semester II 2025

Optimisme juga tampak pada sektor ritel di Semester II 2025. Knight Frank Indonesia memprediksi performa pasar ritel akan terus membaik yang didorong oleh liburan pergantian tahun. Syarifah menyebut, aksi demonstrasi yang terjadi belakangan ini memberikan dampak sementara pada operasional dan kunjungan ritel yang berlokasi di wilayah-wilayah pusat aksi.

“Ke depannya, pemerintah diharapkan dapat memulihkan rasa keamanan dan kepercayaan masyarakat agar situasi kembali normal. Selain itu, pengelola ritel perlu lebih siap untuk terus berinteraksi melalui media sosial untuk menjaga keberlanjutan operasional ritel, menjaga kepercayaan tenant dan pengunjung” ucap Syarifah.

Saat ini, total pasokan ritel di Jakarta ada di angka 4,3 juta meter persegi atau naik sekitar 0,3% dari total pasokan tahun lalu. Kemudian, tingkat keterisian ada di angka 77,4% atau meningkat tipis sekitar 0,3%. Untuk rerata harga sewa dan service charge mengalami kenaikan secara rerata sekitar Rp800 ribu per meter persegi untuk harga sewa dan service charge di angka Rp198 ribu per meter persegi. (SAN)