Page 48 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Januari 2024
P. 48

KAWASAN  INDUSTRI

























                    Kinerja Industri Melejit,



            Kebutuhan Lahan Industri Makin Gesit


          Para pelaku industri nasional semakin optimistis dalam menjalankan usaha di tengah berbagai dampak
          geopolitik dan geoekonomi global. Kepercayaan diri tercermin dari capaian positif Purchasing Managers’
          Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global yang pada Desember 2023 berada di posisi
          52,2 atau naik 0,5 poin dibanding November 2023.
                 enteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita me-
                 ngatakan  PMI Manufaktur Indonesia tetap berada dalam
                 fase ekspansi selama 28 bulan berturut-turut. Prestasi ini
         Mhanya dicapai Indonesia dan India yang mampu memper-
          tahankan posisi level di atas 50 poin selama lebih dari 25 bulan.
             “Kinerja baik ini tentu harus kita jaga dan tingkatkan, sehingga
          kinerja industri nasional bisa lebih melejit lagi,” kata Menteri Agus
          Gumiwang di Jakarta, baru-baru ini.
             Indonesia juga masuk dalam 10 besar penyumbang produk
          manufaktur dunia, sekaligus satu-satunya negara ASEAN di daftar
          yang dikeluarkan oleh safeguardglobal.com. Berdasarkan publikasi
          tersebut, Indonesia berkontribusi sebesar 1,4 persen kepada produk
          manufaktur global.                                                                       FOTO-FOTO: ISTIMEWA
             Posisi prestisius ini merupakan kenaikan yang berarti, karena   Tidak hanya itu, dalam pelaksanaannya masih banyak sektor
          pada empat tahun yang lalu, Indonesia masih berada di posisi 16. In-  industri yang memperoleh volume gas lebih rendah atau tidak se-
          donesia, ungkapnya, merupakan powerhouse manufaktur terbesar di   suai dengan jumlah yang sudah menjadi kontrak antara industri dan
          ASEAN.                                               pihak penyedia.
             Menperin mengemukakan, kondisi sektor manufaktur di Indone-  “Kebijakan HGBT memang dalam pelaksanaannya tidak sesuai
          sia terus membaik lantaran didukung  beragam kebijakan strategis   dengan yang kami inginkan, jauh dari ideal di mata kami. Oleh kare-
          pemerintah yang telah berjalan secara on the right track. Akibatnya,   nanya, carut marut terkait HGBT ini tentu mengurangi daya saing
          laju industri manufaktur Indonesia bisa lebih cepat di akhir tahun   industri kita,” paparnya.
          2023, dan akan lebih baik lagi di 2024.                 Menperin menambahkan, kebijakan lainnya yang dibutuhkan
             Namun, terdapat kebijakan yang belum berjalan sesuai dengan   adalah pengendalian impor. Pemerintah meyakini, PMI Manufaktur
          yang diharapkan sektor industri, antara lain penerapan Harga Gas   Indonesia bisa jauh lebih tinggi apabila pelaksanaan HGBT berjalan
          Bumi  Tertentu (HGBT). Masih banyak perusahaan industri yang   baik, dan pengendalian impor berjalan baik. Sebab, ada opportunity
          belum menerima manfaat harga gas USD6 per MMBTU.     lost  yang dihadapi sektor manufaktur nasional akibat kedua hal
             Menurut Menteri Agus Gumiwang, pada 2023 hanya 76,95   tersebut. Selain itu, perlu didukung kebijakan untuk menjaga keter-
          persen industri di Jawa Bagian Barat atau hanya sekitar 939,4 BBTUD   sediaan bahan baku sehingga sektor industri manufaktur Indonesia
          dibayar dengan harga US$6,5 per MMBTU. Sedangkan sisanya harus   tetap berproduksi dengan baik dalam memenuhi pasar domestik
          dibayar dengan harga normal sebesar US$ 9,12 per MMBTU.  dan ekspor.

          48   |  Edisi 205, Januari 2024  |  RealEstat Indonesia
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53