Page 6 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Juli 2023
P. 6
ASPIRASI DAERAH
Pengembang Lokal Kurang Dilibatkan
dalam Pembangunan IKN
rovinsi Kalimantan Timur (Kaltim) men- Hal itu pula yang menjadi alasan mengapa
jadi sorotan sejak pemerintah memasti- pengembang hunian di Kaltim masih fokus di
kan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dua kota terbesar di Kaltim yaitu Balikpapan
Pakan dibangun di daerah tersebut. dan Samarinda.
Namun hingga saat ini, pembangunannya Bagus menjelaskan, Balikpapan menjadi
tidak banyak melibatkan pengembang dan salah satu kantong hunian komersial terbesar
kontraktor lokal. di daerah itu dengan harga jual rumah paling
Ketua Dewan Pengurus Daerah Realestat diminati berkisar dari Rp400 juta hingga Rp600
Indonesia (REI) Kaltim, Bagus Susetyo me- juta. Menurutnya, hunian hingga Rp1 miliar
nyebutkan dalam pembangunan IKN Nusan- pun masih ada peminatnya di Balikpapan,
tara hampir 90% bidang pekerjaan tidak me- meski jumlahnya belum terlalu signifikan.
nerima tenaga kerja lokal. Menurutnya, ada Meski mulai bangkit dan bertumbuh
pandangan sebelah mata kepada perusahaan pasca pandemi, Bagus menyebutkan bahwa
dan pekerja lokal di Kaltim sehingga semua sektor properti di Kaltim belum kembali ke
pekerjaan dikerjakan pekerja dari luar. posisi terbaiknya seperti pada tahun 2013. BAGUS SUSETYO
“Pekerjaan yang diberikan kepada peng- Padahal, dalam beberapa tahun terakhir harga KETUA DPD REI KALTIM
usaha lokal hanya pekerjaan supporting saja, komoditas sudah mulai naik.
yang utama masih dari pusat. Padahal kalau “Di Balikpapan hanya ada sekitar 1.000 unit
menggandeng lokal kan bisa ada transfer ilmu hunian subsidi, sedangkan sisanya tersebar di
agar pengusaha lokal juga bisa lebih berkem- Samarinda. Di Samarinda, tidak banyak pro-
bang,” tegas Bagus. perti dan hunian komersial tersedia, tetapi ada,”
Dia mengkhawatirkan jika hal ini berlang- rincinya.
sung terus-menerus, maka akan sangat meru- Secara pasar, Bagus menyebutkan pasar
gikan pengusaha Kaltim tidak terkecuali properti di Balikpapan lebih heterogen baik
pengembang properti. Sementara kalau untuk komersial maupun subsidi, apalagi di
menggandeng pengembang atau kontraktor kota ini sudah ada dominasi dari pengembang
lokal akan meningkatkan kemampuan masya- nasional. Hal serupa belum terjadi di Samarin-
rakat Kaltim termasuk mendorong daya beli. da, dikarenakan pengembang lokal belum
memiliki modal besar dan pengalaman yang
Fokus Pengembangan sama dengan pengembang nasional.
Hingga saat ini, belum ada pengembang Sedangkan dari sisi konsumen, pasar
lokal yang dipastikan bisa masuk ke IKN. Oleh Balikpapan didominasi pembeli yang merupa-
karena itu, pengembang di Kaltim masih kan karyawan perusahaan swasta besar yang
terbatas melakukan pembangunan properti di bergerak di sektor alat berat. Sedangkan di
Balikpapan dan Samarinda. Samarinda lebih banyak pegawai negeri sipil
“Pengembang lokal di Kaltim belum ada (PNS) dan karyawan perusahaan swasta kelas
yang masuk mengembangkan proyek di IKN menengah.
termasuk perumahan dengan banyak alasan. “Perbedaan tersebut memengaruhi daya
Bahkan ada beberapa lokasi lahan milik beli dan segmen hunian yang digarap peng-
pengembang yang dibekukan, padahal sudah embang. Di Balikpapan misalnya sudah ada
jelas itu adalah kawasan permukiman,” ungkap produk hunian yang dijual dengan harga Rp1
Bagus. miliaran,” pungkas Bagus. (Teti Purwanti)
“Pekerjaan yang diberikan kepada pengusaha lokal
hanya pekerjaan supporting saja, yang utama masih
dari pusat. Padahal kalau menggandeng lokal kan
bisa ada transfer ilmu agar pengusaha lokal juga
bisa lebih berkembang.”
6 | Edisi 199, Juli 2023 | RealEstat Indonesia