Page 10 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Juli 2023
P. 10
TOPIK UTAMA
KESADARAN DAN DAYA BELI
MILENIAL MASIH RENDAH
GENERASI MILENIAL YANG LAHIR ANTARA TAHUN 1981-1996 BERPOTENSI MENJADI PENGGERAK PERMINTAAN PROPERTI HUNIAN DI MASA
MENDATANG. JUMLAHNYA DIPERKIRAKAN MENCAPAI SEKITAR 48 JUTA JIWA ATAU 26% DARI TOTAL PEKERJA PRODUKTIF DI INDONESIA.
inat generasi milenial untuk membeli properti terutama milenial perlu disesuaikan pula dengan gaya mereka termasuk skim
hunian setiap tahun semakin tumbuh. Tetapi masih sangat sewa-beli yang memungkinkan mereka sewa dulu baru beli setelah di-
rendah karena pengaruh gaya hidup, edukasi yang lemah anggap bankable,” ungkapnya.
Mdan hambatan dari sisi pembiayaan. Milenial merupakan ke- Hal tersebut juga menjadi tantangan bagi para developer dan pe-
lompok demografi terbesar setelah Generasi X atau Gen-X. ngembang jeli dalam “menangkap” minat dari generasi milenial. Terma-
Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) sudah melirik poten- suk dengan menyediakan produk yang sesuai kebutuhan mereka.
si besar generasi milenial tersebut. Sekretaris Jenderal DPP REI, Hari Ga- Komentar senada diungkapkan Deputi Komisioner BP Tapera, Ariev
nie mengungkapkan dari 270 juta jiwa masyarakat Indonesia, sekitar Baginda Siregar. Menurutnya, masih rendahnya kesadaran generasi mile-
25% merupakan generasi milenial yang saat ini sedang berada di tingkat nial untuk memiliki rumah memang menjadi tantangan terbesar saat ini.
produktivitas tinggi. Faktor penyebabnya adalah terjadi perubahan gaya hidup.
“Jika fokus di Jabodetabek saja, maka ada 15 juta jiwa generasi mile- “Saat gaya hidup berubah, maka orang cenderung menjadi hedo-
nial. Usia mereka antara 22 sampai 39 tahun, dan memiliki penghasilan nis. Sekarang orang kan banyak yang bangga selfie memamerkan keme-
yang berbeda-beda dari menengah hingga atas,” ujarnya. wahan. Akibatnya, saat dia spending fokusnya kepada wants (keinginan),
Diakui Hari Ganie, generasi milenial memiliki pola hidup yang cukup seharusnya dia fokus ke kebutuhan, needs,” ujar Ariev pada diskusi media
unik, karena cenderung mendahului gaya hidup seperti nongkrong, bertajuk “Skema Sewa Beli, Solusi Milenial Punya Rumah” yang diseleng-
traveling, hobi-hobi dan technology minded. Sementara keinginan untuk garakan Indonesia Housing Creative Forum bekerjasama dengan Real Es-
memiliki rumah masih sangat rendah. Hal tersebut memerlukan per- tate Editors Community (RE2C) di Jakarta, Kamis (22/6).
hatikan dari semua stakeholder properti baik dalam bentuk sosialisasi Dia menambahkan, generasi milenial harus fokus kepada kebutuhan
maupun edukasi. rumah. Kalau kesadaran itu sudah tumbuh, maka tahap berikutnya perlu
“Kepedulian mereka terhadap pemilikan rumah berkurang seperti disiapkan skema pembiayaan untuk membantu kemampuan mencicil
juga terhadap pemilikan mobil. Mereka lebih suka sewa apartemen atau mereka. Salah satunya melalui skema sewa-beli. Skema ini diyakini
menggunakan kendaraan dari aplikasi online untuk aktivitas sehari-hari. dapat menjadi salah satu solusi yang cocok dengan kebutuhan generasi
Oleh karena itu, pola pemasaran dan skim pembiayaan untuk generasi milenial.
10 | Edisi 199, Juli 2023 | RealEstat Indonesia